KOMPAS.com - Mendekor kamar anak memang bukan perkara gampang sebab tak sekadar memilih pernik dan perabot sesuai kebutuhannya.
Orangtua juga harus menyelami dunia imajinasi mereka agar bisa menerjemahkan atribut-atributnya dengan pas dan aman.
Namun saat memberikan ruang khusus bagi anak, ada beberapa aturan yang sebaiknya diikuti seperti keamanan dan kenyamanan.
Bagi Anda yang baru memutuskan untuk memberikan anak ruangan sendiri, berikut hal-hal yang seharusnya dihindari.
Anak-anak khususnya yang sudah memasuki usia sekolah sebaiknya diikutsertakan dalam penataan kamarnya, karena di usia ini anak sudah dapat mengutarakan keinginannya.
Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah memilih tema. Anak-anak usia di atas lima tahun sudah mengerti apa yang mereka inginkan.
Usahakan Anda mendengarkan dan mengajak mereka berdiskusi karena pada akhrinya, mereka yang akan menempati ruangan itu.
Anda dapat mengatur kamar sesuai dengan tokoh favorit atau warna kesukaan mereka.
Sedangkan untuk anak yang masih berada di usia pra sekolah, umumnya menyukai warna-warna dasar cerah dengan pola kompleks.
Untuk itu, Anda bisa mengecat warna-warna dasar, seperti merah, biru, serta kuning untuk kamar si kecil.
Di usia tertentu anak-anak lebih sering merasa tertarik dengan benda-bendar di sekitar mereka. Beberapa barang berbahaya yang harus ada di kamar seperti steker listrik di dinding dapat menarik perhatian mereka.
Anda dapat menutup steker dengan perabot atau jika memungkinkan memindahkannya ke tempat yang tidak dapat dijangkau.
Selain itu, tutupi ujung-ujung perabot yang runcing dan tajam untuk memudahkan mereka beraktivitas.
Mendekorasi kamar anak tak perlu dengan hiasan-hiasan mahal karena yang penting selaras dengan jiwa mereka. Kamar anak mesti didesain agar mereka nyaman beristirahat dan betah belajar.
Namun demikian, usahakan untuk tidak menempatkan komputer atau televisi di dalam kamar anak, karena Anda tidak dapat senantiasa mengontrol atau apa yang diakses di komputer.