JAKARTA, KOMPAS.com - Daya saing Indonesia pada tahun ini kembali meningkat. Pembangunan infrastruktur yang masif turut menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan tersebut.
Berdasarkan riset yang dilakukan IMD World Competitiveness Center, daya saing Indonesia saat ini berada di peringkat 32 atau naik 11 peringkat dari sebelumnya.
Kenaikan ini sekaligus menjadikan Indonesia paling besar di antara negara-negara di Asia Pasifik.
Selain pembangunan infrastruktur, ada tiga faktor lain yang turut diukur yaitu kinerja ekonomi, efisiensi birokrasi dan efisiensi bisnis.
"Meski demikian masih dibawah Malaysia (peringkat 22) dan Thailand (peringkat 25). Apabila stok infrastruktur kita stagnan maka daya tarik investasi kita akan kalah dibandingkan negara tetangga," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Jumat (31/5/2019).
Menurut dia, pembangunan infrastruktur menjadi pilihan logis dan strategis yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan daya saing sekaligus mengejar ketertinggalan.
Terlebih, Indonesia sempat mengalami krisis ekonomi yang berdampak pada penundaan dan penghentian pembangunan dan pemeliharan infrastruktur.
Oleh karena itu sejak 2015 pemerintah mengalihkan belanja subsidi menjadi belanja produktif berupa pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
Meski begitu, Basuki menegaskan, dampak pembangunan infrastruktur tidak akan dapat dirasakan masyarakat dalam jangka pendek.
"Untuk itu kita banyak membangun infrastruktur di Papua, Papua Barat, NTT dan kawasan perbatasan," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.