SOLO, KOMPAS.com - Fisik prima saat menempuh perjalanan panjang, memang menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan.
Selain itu, konsentrasi penuh, mematuhi rambu dan aturan lalu lintas, serta waspada terhadap titik-titik rawan kecelakaan juga demikian krusial.
Termasuk melintasi jalan tol dengan trek lurus panjang dalam kondisi lengang, dan cuaca cerah yang menstimulasi pengemudi memacu kendaraan dengan laju maksimal.
Anggota PJR 61 Ngawi Polda Jawa Timur, Brigadir Agustri, menuturkan faktor-faktor penyebab yang berpotensi menimbulkan kecelakaan di jalan tol kepada Kompas.com, Jumat (24/5/2019).
"Kecelakaan yang baru saja terjadi ini, memang secara faktual disebabkan oleh ban pecah. Namun, tidak hanya itu, kewaspadaan pengemudi juga memengaruhi," kata Agustri.
Baca juga: INFOGRAFIK: Daftar Rest Area Tol Trans Jawa dari Merak-Probolinggo
Agustri merujuk pada kecelakaan tunggal yang terjadi di KM 555 Jalan Tol Solo-Ngawi pada pukul 16.00 WIB. Satu korban dengan luka berat dibawa ke RSI Husada At-Tin, Ngawi.
Pengemudi yang mengendarai truk dengan kecepatan maksimal, tambah dia, tidak mampu mengendalikan kendaraannya sehingga kemudian oleng dan terguling.
Atas kejadian ini, Agustri menilai, pengemudi dan awak truk telah melakukan kelalaian karena tidak mengecek kondisi fisik kendaraan yang mencakup ban, tekanan angin, mesin, dan lain-lain.
Baca juga: INFOGRAFIK: Daftar Rest Area Tol Trans Jawa Ruas Probolinggo-Merak
"Jika pengemudi mengantuk, istirahatlah. Idealnya, setelah empat jam perjalanan, pengemudi harus beristirahat. Minimal meregangkan otot setelah berjam-jam mengemudi," ucap Agustri.
Sementara itu, Wibisana dari Jasamarga Toll Management mengatakan proses relokasi truk dengan bak tertutup ini memakan waktu sekitar 30 menit hingga 45 menit.
"Satu lajur ditutup sementara untuk proses relokasi truk," sambung dia.
Senada dengan Agustri, Wibisana juga mengimbau pengguna jalan tol untuk memperhatikan fisik dan konsentrasi saat berkendara.
"Saya tak akan lelah mengingatkan pengemudi untuk beristirahat. Karena di sini tersedia rest area di KM 519 A dan B, KM 538 A dan B, dan KM 575 A dan B, yang bisa dimanfaatkan, sehingga mereka bisa kembali segar melanjutkan perjalanan," tuntas Wibisana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.