CTBUH Gelar Kompetisi Desain Bangunan Bagi Mahasiwa

KOMPAS.com - Kompetisi desain bangunan internasional dibuka. The Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH) membuka kesempatan bagi pelajar di tingkat universitas untuk mengikuti perlombaan yang bertajuk 8th International Student Tall Building Design Competition.

Para finalis terpilih akan mempresentasikan karya mereka pada ajang CTBUH 2019 World Congress di Chicago, dari 28 Oktober hingga 2 November 2019.

Pemenang utama dari kompetisi ini berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 3.000 dollar AS atau sekitar Rp 43 juta.

Selain itu, pemenang juga mendapatkan uang saku untuk menghadiri Konferensi CTBUH 2019 hingga senilai 3.000 dollar AS.

Kompetisi sendiri diadakan dengan tujuan untuk penerangan baru tentang makna dan nilai bangunan tinggi.

Baca juga: Arsitek Perancang Piramida Louvre Meninggal Dunia

Dalam kompetisi desain bangunan ini, peserta bebas untuk menempatkan proyek mereka di mana saja di dunia.

Meski begitu, mereka harus mempertimbangkan lokasi karena konteks situ memiliki pengaruh signifikan terhadap desain proyek.

Selanjutnya, peserta juga bebas menentukan ukuran, tinggi, fungsi, akomodasi, dan tangung jawab bangunan.

Peserta harus terlibat dengan eksplorasi dan resolusi hubungan sinergis antara gedung tinggi dan lingkungan perkotaannya, bagaimana bangunan tinggi itu dapat terinspirasi oleh aspek budaya, fisik, dan lingkungan dari situsnya.

Lalu bagaimana program bangunan dipengaruhi oleh kondisi mikro dan makro atau kondisi kota, dan bagaimana bangunan menanggapi masalah global.

Peserta juga perlu mempertimbangkan Kriteria CTBUH untuk mendefinisikan bangunan tinggi, sehingga setidaknya 50 persen dari tingginya ditempati oleh luas lantai yang dapat digunakan.

Ini berarti proposal harus menjadi bangunan fungsional dan bukan hanya pengamatan, komunikasi, atau menara lainnya.

Sementara proposal harus menunjukkan bukti pemahaman yang jelas tentang bagaimana pertimbangan struktur, lingkungan, pelayanan, dan lain-lain.

Sama pentingnya dengan keberhasilan bangunan tinggi seperti bentuk, bahan, serta estetika dan komponen lainnya.

Bangunan tinggi sekarang harus menjadi kendaraan untuk menciptakan peningkatan kepadatan tidak hanya melalui ketinggian semata, tetapi dengan menghubungkan beberapa lapisan kota.