JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dua tahun terakhir pasar apartemen di Makassar masih bergairah, khususnya pada segmen menengah. Tak hanya dari sisi demand (permintaan), dari sisi suplai juga naik signifikan.
Nicko Limanta, Project Manager Vida View Apartments, Makassar, mengatakan pasar potensial apartemen di Makassar masih sangat besar, apalagi di lokasi-lokasi yang sedang berkembang, seperti di daerah Panakkukang. Di wilayah ini suplai unit apartemen relatif belum banyak.
"Tapi, kebutuhannya naik mengingat Makassar semakin padat. Masyarakat, terutama keluarga muda yang tetap ingin tinggal di Kota Makasar sudah pasti harus mempertimbangkan untuk mengambil hunian vertikal, dengan pertimbangan aksesibilitas dan kepraktisan," kata Nicko dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5/2019).
Menggiurkannya pasar apartemen di Makassar, lanjut Nicko, didorong oleh beberapa developer yang mengembangkan proyek-proyek apartemen baru. VidaView Apartments sendiri dibangun di Boulevard Panakkukang yang merupakan pusat bisnis baru Makassar.
"Kalau dibandingkan dengan harga tanah di area tersebut, harga unitnya masih sangat terjangkau dan realistis. Benefit lain yang berhubungan dengan lokasi adalah aksesibilitas yang tinggi sehingga penghuni bisa dengan mudah mencapai perkantoran, pusat bisnis, dan lainnya," tambah Nicko.
Nicko menjelaskan, selain berada di kawasan bisnis Makassar, fisik gedung dari Vida View saat ini sudah relatif selesai. Apartemen besutan Ciputra Group dan Galesong Group itu sudah menyelesaikan 100 persen tower pertamanya (Ashton Tower), sementara menara kedua (Brentsville Tower) dijadwalkan rampung pada akhir tahun nanti.
Untuk pasaran sewa di Vida View Apartments, lanjut Nicko, sewa harian berkisar Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu, tergantung tipe. Sementara untuk sewa bulanan bisa mencapai Rp 5 sampai Rp 7 juta per bulan.
"Kenaikan nilai investasi sepanjang 2017-2018 kemarin cukup besar, yaitu 19 persen per tahun. Ini data sepanjang 2018," papar Nicko.
Total unit di tower Brentsville adalah 690 unit dan telah terjual sekitar 400 unit. Ada 3 tipe ditawarkan, yakni mulai satu kamar tidur sampai 3 kamar tidur (93 meter persegi. Kisaran haragnya mulai Rp500 jutaan sampai Rp2 miliar.
Nicko menjelaskan, pembangunan seluruh fisik apartemen ini ditargetkan selesai pada akhir 2019. Serah terima unit secara parsial ditargetkan mulai Agustus 2019 mendatang.
Dia optimistis, untuk wilayah timur Indonesia Makassar masih merupakan kota yang menjadi barometer perekonomian kota-kota di wilayah timur Indonesia. Pada 2018 lalu kota ini mencatat angka pertumbuhan 7,99 persen dan peringkat kedua pertumbuhan ekonomi nasional setelah Ternate sebesar 8,02 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.