Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar Kelas Atas, Keluarga Tahir Lansir Klaster 4 Sentul Alaya

Kompas.com - 01/05/2019, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Keluarga Tahir melalui PT Karya Bintang Gemilang (KBG), semakin agresif bermain di bisnis dan industri properti.

Hal ini menyusul penjualan tiga klaster hunian tapak di Perumahan Sentul Alaya yang meraup penjualan lebih dari Rp 500 miliar.

Mereka percaya diri akan meluncurkan klaster keempat pada akhir Semester II-2019 dengan jumlah hunian 300 unit yang ditawarkan seharga mulai dari Rp 3 miliar ke atas.

"Klaster keempat ini menyasar segmen pasar lebih tinggi dari tiga klaster sebelumnya. Ini untuk kelas atas. Sebelumnya Allegro, Grandioso, dan Cadenza untuk kelas menengah atas," tutur Direktur Marketing KBG Syukurman Larosa menjawab Kompas.com, Selasa (29/4/2019).

Syukurman mengatakan, konsumen yang meminati Sentul Alaya memiliki profil yang unik dan berbeda.

Mereka, yang sebagian besar merupakan warga Jakarta, bukanlah investor yang sengaja membenamkan dananya dan mengharapkan keuntungan ganda.

Baca juga: Di Sentul Selatan, Harga Rumah Tipe 48 Tembus Rp 1,1 Miliar

Sebaliknya, konsumen perumahan seluas 34 hektar ini merupakan end user yang benar-benar mendiami rumahnya. Kendati hanya seminggu sekali, namun mereka menggunakannya sebagai tempat tinggal.

"Rumah di Sentul Alaya ini tidak hanya mereka jadikan aset sebagai instrumen investasi melainkan benar-benar didiami," sambung Syukurman.

Klaster Grandioso, Sentul Alaya, Bogor, Jawa Barat.Dokumentasi KBG Klaster Grandioso, Sentul Alaya, Bogor, Jawa Barat.
Selain klaster keempat, KBG juga akan memasarkan apartemen setinggi 13 lantai, di mana per lantai hanya mencakup 10 unit.

Tipe studio seluas 34 meter persegi ditawarkan sekitar Rp 500 juta hingga Rp 600 jutaan. Unit paling mahal kurang dari Rp 1 miliar.

"Apartemen ini ditujukan untuk konsumen yang ingin memiliki hunian di Sentul Alaya namun dengan harga lebih kompetitif," kata Syukurman.

Saat ini, KBG masih melakukan proses uji pasar guna melihat preferensi, sehingga didapat strategi yang tepat dalam mengantisipasi tren yang dibutuhkan pasar.

Namun demikian, Syukurman yakin, apartemen ini dapat diserap mengingat kinerja tiga klaster hunian tapak sebelumnya yang telah terjual 95 persen dari total 437 unit.

Pertumbuhan harga ketiga klaster itu pun sangat signifikan yakni rata-rata 50 persen selama enam tahun dikembangkan sejak 2012 lalu.

Selain itu, kebutuhan rumah akan tetap ada, meski krisis sekalipun, penjualan masih terus terjadi. 

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com