Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Depan Bisnis Ritel Furnitur Daring Cerah

Kompas.com - 30/04/2019, 23:02 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sebab, pelanggan "dipaksa" membeli furnitur yang tak jarang dengan harga mahal tanpa menyentuh atau merasakan langsung terlebih dulu.

Berbeda dengan bisnis serupa pada sektor busana. Bila membeli pakaian, namun kemudian tidak cocok, rasa penyesalan pelanggan tidak akan terlalu besar karena harga pakaian yang relatif tidak terlalu mahal.

Lebih jauh, ada sejumlah keuntungan dalam bisnis ini yaitu tidak perlunya memiliki galeri yang besar. Pelanggan dapat memperoleh katalog produk dengan melihat secara langsung pada laman resmi yang ada.

Hal itulah yang pada akhirnya memudahkan pelanggan dalam mencari setiap furnitur yang mereka butuhkan.

"Toko tradisional sempit, paling punya barang lima. Tapi orang mau cari model yang lain," pungkasnya.

Untuk diketahui, hingga kini terdapat lebih dari 250 desainer interior dan workshop partner yang tergabung dalam jaringan bisnis Dekoruma di area Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi (Jadebek).

Dalam kurun tiga tahun ke depan, Dekoruma berencana menambah sepuluh galeri serupa di beberapa kota besar seperti Bandung, Surabaya, Bali, hingga Banjarmasin.

Dengan penambahan ini, dipastikan jumlah workshop partner yang dibutuhkan akan bertambah.

"Target kami untuk 10 kota tersebut mencapai 1.500 workshop partner," tuntasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau