JAKARTA, KOMPAS.com – Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan pembangunan hunian tetap (huntap) dalam rangka rekonstruksi dan rehabilitasi bangunan pasca-bencana alam di Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, Kementerian PUPR melalui Satuan Tugas Penanggulangan Bencana di provinsi ini menyatakan mendapat tugas membangun 699 unit hunian sementara (huntara) di 72 lokasi selama dua tahun.
Berdasarkan data 8 April 2019, sudah 629 unit yang dibangun di 69 lokasi. Keseluruhan huntara itu berada di Kota Palu, serta Kabupaten Sigi dan Donggala.
“Dengan selesainya huntara, kami beralih ke persiapan huntap di tiga lokasi. Kementerian PUPR bertanggung jawab untuk menyiapkannya,” ujar Dirjen Cipta Karya Danis H Sumadilaga, di Jakarta, Senin (22/4/2019).
Tiga lokasi yang dimaksud yaitu di Duyu, Pombewe, dan Talise. Pemilihan lokasi tersebut karena dinilai tidak masuk wilayah bencana.
Persiapan yang dilakukan sekarang antara lain menyangkut pembebasan lahan, pembagian kavling tanah, serta infrastruktur air dan sanitasi.
Baca juga: Rekonstruksi RSU Anutapura di Palu Dirancang Tahan Gempa
Mengenai pembiayaan, dana yang dibutuhkan untuk membangun satu unit huntap sebesar Rp 50 juta. Dengan perkiraan 15.000 huntap yang akan dibangun, artinya butuh anggaran paling tidak Rp 750 miliar.
Ditambah lagi pembangunan infrastruktur, misalnya sistem penyediaan air minum dan pengolahan air limbah, prasarana permukiman, dan rumah sakit, jumlahnya bisa lebih dari Rp 1 triliun.
“Kalau huntap tergantung jumlah. Estimasi kami 15.000 unit, satu huntap Rp 50 juta. Kalau dikalikan sekitar Rp 750 miliar, dengan infrastrukturnya bisa sampai Rp 1,5 triliun. Masih kami hitung jumlah yang dibutuhkan,” ungkap Danis.
Perhitungan itu dilakukan karena ada warga setempat yang pindah dari lokasi bencana, tetapi ada juga yang masih menetap di sana. Maka dari itu, harus diketahui jumlahnya masing-masing secara pasti.
Sebelumnya Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Arie Setiadi Moerwanto mengungkapkan, terdapat 21.000 unit huntap berupa rumah tapak yang akan dibangun.
Rencananya, lokasi pembangunan huntap di Talise seluas 481,63 hektar, di Duyu seluas 41,65 hektar, dan di Pombewe seluas 362 hektar.
Lahan untuk pembangunan huntap sudah ada. Selanjutnya, Kementerian PUPR tinggal membangun rumah dan infrastruktur jalannya.
"Saat ini Kementerian PUPR masih membuat desainnya," kata Arie.
Untuk pengembangan huntap ini, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Huntap dirancang dalam satu tipe, yakni 36 meter persegi dan tanah seluas 150 meter persegi. Huntap tersebut dilengkapi dengan sarana air bersih dan sistem pengelolaan air limbah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.