KOMPAS.com – Pemerintah Perancis akan membuat sayembara untuk para arsitek berkompetisi merancang menara pengganti Katedral Notre Dame, Paris, setelah baru-baru ini runtuh akibat kebakaran.
Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe mengatakan, desain yang baru bukan sekadar menciptakan kembali menara asli, melainkan menara yang sesuai dengan teknik dan tantangan zaman.
“Kami akan mengumumkannya secara internasional. Seperti yang sering terjadi dalam evolusi warisan bangunan, kami harus membangun menara baru untuk Notre Dame," kata Edouard Philippe, seperti dilansir Dezeen, Kamis (18/4/2019).
Seperti diketahui, keruntuhan menara itu terjadi secara dramatis disaksikan banyak orang yang berkumpul melihat kebakaran katedral bergaya gotik yang bersejarah itu.
Namun, puncak menara ini bukan bagian asli dari katedral yang dibangun pada abad ke-12 dan ke-13 itu.
Baca juga: Mengapa Notre Dame Disebut Ikon Arsitektur Gotik?
Menara tersebut diyakini bukan merupakan atap pertama yang dibangun antara abad ke-13 dan ke-18, yang kemudian rusak karena embusan angin.
Arsitek Perancis Eugène Viollet-le-Duc menambahkan, menara baru dibuat pada abad ke-19 sebagai usaha pemulihan atap katedral.
Menara itu dibuat dari kayu ek yang dilapisi timah. Puncaknya setinggi 90 meter dan beratnya 750 ton.
Menara tersebut juga dihiasi 12 patung tembaga dan di atasnya terdapat patung seekor ayam jantan berbahan tembaga.
Ketika menara itu runtuh, patung tersebut tidak ikut hancur karena telah dipindahkan hanya beberapa hari sebelum kebakaran.
Baca juga: Hingga Kini, Tak Ada yang Tahu Arsitek Pertama Notre Dame
Sementara itu, Presiden Perancis Emmanuel Macron telah berjanji bahwa Katedral Notre Dame yang mengalami kebakaran hebat pada Senin (15/4/2019) akan dibangun kembali menjadi lebih indah dari sebelumnya.
Dia juga mengatakan, pemulihan akan dilakukan dalam lima tahun, meskipun para ahli memperkirakan rekonstruksi akan berlangsung dalam beberapa dekade untuk kembali pada kejayaannya.
Sebagai informasi, lebih dari 800 juta euro atau sekitar Rp 12,6 triliun telah disumbangkan oleh berbagai pihak, termasuk para miliarder dan perusahaan, untuk membantu membangun kembali Notre Dame.
Pemadam kebakaran pun telah menggunakan kamera nirawak untuk mengetahui secara detail dan menilai kerusakan pada katedral tersebut.
Penyelidik juga mewawancarai para pekerja restorasi untuk mencari informasi apakah pekerjaan yang sedang dilakukan saat kebakaran itu terjadi menjadi penyebab peristiwa tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.