Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 15/04/2019, 18:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Dumai yang menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah lain yang perusahaan daerah air minumnya (PDAM) kurang memiliki performa baik.

Pembangunan SPAM senilai Rp 489 miliar dengan kapasitas 450 liter per detik (lpd) ini dilakukan antara PDAM Tirta Dumai Bersemai dan PT Dumai Tirta Persada.

Nama terakhir ini merupakan badan usaha pengelola yang dibentuk oleh Konsorsium PT Adhi Karya (Persero) dan PT Adaro Tirta Mandiri selaku pemenang lelang.

"PDAM lain yang masih memiliki kinerja 'sakit' namun memiliki potensi keekonomian, sehingga dapat menarik swasta berinvestasi melakukan kerja sama pembangunan infrastruktur SPAM untuk memperluas cakupan pelayanannya tanpa menggunakan dana APBN," tutur Danis di Jakarta, Senin (15/4/2019).

Baca juga: Adhi Karya dan Adaro Garap Proyek SPAM di Dumai

Dia mengungkapkan, dari 391 PDAM yang ada di seluruh wilayah Indonesia, hanya 60 persen atau sekitar 234 PDAM yang berada dalam kondisi sehat.

Sedangkan, 157 PDAM sisanya berada dalam kondisi sakit. Tak terkecuali, ucap Danis, PDAM Tirta Dumai Bersemai milik Pemerintah Kota Dumai.

Sementara itu, kemampuan pemerintah dalam penyediaan air minum bagi masyarakat guna mendukung program 100-0-100 terbatas.

Dari kebutuhan anngaran sekitar Rp 253 triliun, kemampuan APBN hanya mencapai 30 persen.

"Tapi sebetulnya diharapkan ini bukan dari APBN. APBN ini mungkin hanya mampu 30 persen, sisanya 70 persen diharapkan dari swasta. Di mana sebetulnya swasta sesudah sekian ini tentu kuncinya adalah tarif. Ini yang perlu kajian kembali dari kita," ungkap dia.

Hingga akhir 2018, ia menambahkan, baru sekitar 74 persen penduduk Indonesia yang telah mendapatkan akses terhadap air bersih.

Itu pun, hanya 33 sekitar 33 persen yang mendapatkan penyaluran air bersih dari jaringan perpipaan atau PDAM.

Sisanya, masyarakat justru lebih memilih untuk mengakses air bersih dengan cara mengambilnya secara langsung dari dalam tanah.

"Jadi (kerja sama) ini merupakan suatu upaya untuk meningkatkan, kemarin kita yang sudah jalan Umbulan, kemudian di Semarang Barat, lalu di Lampung. Yang luar biasa juga ini saya dapat informasi tanpa jaminan," tambah Danis.

Sementara itu, Walikota Kota Dumai Zulkifli AS menargetkan, pembangunan proyek SPAM Kota Dumai dapat segera diselesaikan sehingga dapat memenuhi pelayanan air minum sebesar 35 persen dari perkiraan jumlah penduduk Kota Dumai pada tahun 2023.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+