Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Enam Ruas Tol Dalam Kota Jakarta Membengkak

Kompas.com - 12/04/2019, 17:18 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai investasi proyek Enam Ruas Tol Dalam Kota Jakarta diperkirakan bakal membengkak. Hal ini disebabkan adanya perubahan standar konstruksi gempa yang digunakan.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan, standar baru yang akan digunakan yakni memperhitungkan ketahanan konstruksi 1.000 tahun.

Artinya, gempa terbesar yang pernah terjadi di suatu kawasan dalam kurun 1.000 tahun terakhir, digunakan sebagai acuan penghitungan standar.

"Ini masih kita hitung apakah cukup besar. Saya belum bisa sampaikan besarnya. Tapi dari laporan bujt yang kita review memang cukup besar, angkanya mungkin di atas 10-15 persen," ungkap Danang di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Proyek ini dirancang sepanjang 69,7 kilometer dan akan dibangun dalam tiga tahapan, dengan kebutuhan investasi mencapai Rp 41,17 triliun.

Baca juga: Jakarta Tollroad Development Raup Kredit Sindikasi Rp 13,7 Triliun

Dengan pembengkakan tersebut, diperkirakan investasi yang diperlukan mencapai Rp 47,34 triliun.

Pemerintah dan BUJT belum memutuskan apakah  peningkatan kebutuhan investasi tersebut akan berdampak terhadap perpanjangan konsesi atau penentuan tarif.

"Finalnya belum kita putuskan, karena masih diteliti. Apakah dimungkinkan kenaikan tarif atau perpanjangan konsesi," kata Danang.

Kendati demikian, Danang memastikan, perubahan perkuatan desain ini tidak akan memengaruhi target penyelesaian proyek tersebut.

Untuk diketahui, pembangunan jalan tol yang sebagian besar dibangun melayang tersebut terdiri atas tiga tahap.

Untuk tahap pertama, PT Jakarta Tollroad Development akan fokus untuk menyelesaikan ruas Semanan-Sunter dan Sunter Pulogadung.

Adapun tahap kedua yakni ruas Duri Pulo-Kampung Melayu dan Kemayoran-Kampung Melayu, serta tahap ketiga ruas Ulujami-Tanah Abang dan Pasar Minggu-Kasablanka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com