Lahan tersebut merupakan bagian dari 800 hektar lahan pengembangan dari total 1.500 hektar yang dikuasai di kawasan Sentul.
Rentang harga rumah yang ditawarkan, menurut Tommy, akan mengikuti patokan pemerintah sekitar Rp 148 juta hingga Rp 158 juta per unit.
"Tetapi, tentu saja kami tidak bisa membangun seluruhnya dalam waktu yang bersamaan. Kami akan lihat proyek di mana saja yang feasible dan persiapan tanahnya bagaimana, itu akan dilihat juga," ucap dia.
Energi terbarukan
Selain membangun rumah murah, Tommy dan Bin Zayed juga menjajaki bisnis energi terbarukan berupa solar panel, geo thermal, wind turbin, dan hydro power.
Menurut Tommy, selama ini Indonesia masih mengimpor energi fosil (solar) sebanyak 11 juta kiloliter per tahun untuk menghidupkan genset-genset di beberapa daerah yang kekurangan listrik.
Padahal, Indonesia punya banyak sumber energi alami seperti air, panas bumi, panas matahari dan lain sebagainya.
"Bisnis green energy ini kami jajaki agar investasi asing lebih banyak lagi masuk. Sehingga kita tidak lagi bergantung pada energi fosil," sebut Tommy.
Karena itu, jika ada proyek-proyek renewable energy yang mangkrak atau mandek di tengah jalan, Tommy dan Bin Zayed siap mendanai untuk dikembangkan lebih lanjut dengan teknologi yang mereka miliki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.