Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Masih "Wait and See", Harga Jual Apartemen Naik Tipis

Kompas.com - 02/04/2019, 18:45 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak jauh berbeda dari pasar perkantoran, kondisi pasar apartemen di Jakarta juga mengalami stagnasi.

Masih tingginya pasokan apartemen, mengakibatkan tingkat serapan dan harga jual tidak mengalami pertumbuhan signifikan. Hal ini berdampak pada harga jual yang tak mengalami peningkatan berarti.

Riset Colliers International Indonesia menunjukkan, pada Kuartal I-2019 jumlah tambahan pasokan apartemen mencapai 1.847 unit atau 11,7 persen dari total proyeksi pasokan sepanjang 2019.

Secara keseluruhan, total pasokan pada kuartal pertama mencapai 203.664 unit atau naik 1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan naik 7,3 persen bila dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

"Untuk serapan pada proyek yang sudah beroperasi ini kita hitung selama kuartal pertama memang masih stagnan. Demikian halnya untuk proyek yang sedang dibangun," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Pengamat Minta Beleid Pengelolaan Apartemen Dikaji Ulang

Saat ini, sebut dia, tingkat serapan secara rata-rata berada di kisaran 87 persen atau relatif sama bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Tentu saja, kondisi ini membuat harga jual tidak beranjak jauh dari sebelumnya. Saat ini, harga jual berada di kisaran Rp 34,1 juta per meter persegi.

Catatan ini naik tipis bila dibandingkan kuartal IV-2018 yang mencapai Rp 33,8 juta per meter persegi.

"Masih banyaknya stok yang belum terserap di pasar membuat posisi tawar konsumen kuat. Hal tersebut berimplikasi pada sulitnya harga apartemen untuk naik lebih jauh," kata Ferry.

Perilaku wait and see investor diprediksi masih akan terjadi sampai akhir tahun ini. Adapun serapan apartemen pada akhir tahun diperkirakan berada di kisaran 85-86 persen.

"Serapan diperkirakan mulai bergerak naik tahun 2020 dengan asumsi pemilu 2019 berlangsung damai, kondisi makro ekonomi membaik, nilai tukar yang stabil, serta kebijakan pemerintah yang mendukung pasar properti," ucapnya.

Dia menambahkan, untuk pasokan sepanjang 2019-2021 diperkirakan mencapai 37.124 unit. Secara rinci, pasokan terbesar terjadi untuk pangsa apartemen kelas menengah (77,7 persen), kelas bawah (11,5 persen), kelas atas (8,8 persen) dan kelas mewah (2 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau