Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Melimpah, Pebisnis Perkantoran Masih Menahan Harga Sewa

Kompas.com - 02/04/2019, 17:31 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemilik perkantoran di Jakarta, sepertinya masih harus menahan diri untuk menaikkan harga sewa.

Pasar properti yang belum stabil ditambah suplai yang masih cukup besar hingga 2021 membuat persaingan perkantoran Jakarta masih cukup ketat.

Melansir riset Colliers Internatonal Indonesia, pasokan ruang perkantoran sepanjang 2019 akan bertambah hingga 680.000 meter persegi atau naik 7,3 persen dibandingkan 2018.

Pasokan terbesar berada di kawasan pusat bisnis Jakarta, di mana jumlahnya mencapai 360.000 meter persegi.

"Pada kuartal pertama 2019, Sequis Tower yang berada di kawasan Sudirman akan beroperasi, yang mengakibatkan akumulasi pasokan menjadi 6,35 juta meter persegi di kawasan ini," kata Ferry di Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Kehadiran MRT Jakarta Dianggap Belum Mampu Dongkrak Perkantoran

Hal ini memaksa para pemilik dan pengelola perkantoran untuk tidka menaikkan harga sewanya secara drastis. Kalau pun terpaksa menaikkan, besarannya tidak terlalu signifikan. 

Dalam catatan Colliers, harga sewa perkantoran di CBD Jakarta awal tahun ini tumbuh tipis 2,4 persen dibanding kuartal IV-2018, menjadi Rp 291.140 per meter persegi.

"Meski demikian, ini adalah harga asking price. Bukan transaksi," kata Ferry.

Sementara itu tingkat okupansinya tercatat pada level 82,5 persen. Namun, tingginya okupansi tidak menjadi jaminan kondisi pasar perkantoran di kawasan ini telah pulih.

Sebab, jumlah pasokan yang ada masih cukup tinggi. Seiring bertambahnya pasokan sampai akhir tahun, okupansi diperkirakan turun menjadi 81,5 persen.

Sementara di luar kawasan pusat bisnis, jumlah pasokan perkantoran mencapai 315.730 meter persegi yang disumbangkan dari beroperasinya delapan perkantoran baru termasuk Arkadia Tower G yang berlokasi di kawasan TB Simatupang.

"Pada akhir 2019, diperkirakan akumulasi pasokan di luar kawasan CBD mencapai 3,56 juta meter persegi, atau meningkat 10 persen dibandingkan 2018," kata dia.

Kondisi menyebabkan terjadinya koreksi tingkat okupansi 1 persen pada kuartal pertama menjadi 84 persen.

Dengan selesainya sejumlah proyek pada kuartal tiga dan empat tahun ini, diperkirakan okupansi perkantoran akan turun 3,5-4 persen pada akhir tahun ini.

Adapun penawaran tarif sewa rata-rata berada di kisaran Rp 219.394 per meter persegi, dimana penawaran tertinggi terjadi untuk perkantoran di kawasan TB Simatupang yakni di kisaran Rp 222.575 per meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com