JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Holtekamp di atas Teluk Youtefa, Kota Jayapura, yang akan menjadi ikon baru Papua, segera dioperasikan.
Menyusul sebagian besar pekerjaan konstruksi telah rampung. Namun, peresmian dan pengoperasian jembatan tipe pelengkung baja ini ditargetkan baru dapat dilaksanakan pada Juli 2019.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jembatan ini akan memperpendek jarak dan waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw dari awalnya 2,5 jam menjadi hanya 1 jam saja.
Baca juga: Berlayar 17 Hari, Bentangan Tengah Jembatan Holtekamp Tiba di Jayapura
Selain itu, keberadaan jembatan ini juga diyakini akan menjadi solusi dalam pemerataan kepadatan penduduk di Kota Jayapura.
"Keberadaan jembatan berperan mengendalikan laju perkembangan Kota Jayapura ke arah bagian barat yang berupa pegunungan dan sangat berisiko merusak hutan sebagai wilayah tangkapan air Kota Jayapura," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (2/4/2019).
Jembatan Holtekamp dibangun atas kolaborasi antara pemerintah pusat dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kota Jayapura.
Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR saat ini telah menyelesaikan pembangunan dan pemasangan bentang utama sepanjang 433 meter dan konstruksi jembatan pendekat sisi Holtekamp sepanjang 600 meter.
Adapun pekerjaan yang belum rampung yakni pembangunan jalan pendekat sepanjang 9,95 kilometer. Saat ini, progres konstruksi untuk proyek tersebut baru mencapai 74,5 persen.
Sementara itu, Pemprov Papua yang bertugas membangun jalan pendekat sepanjang 30 meter dan jembatan pendekat sepanjang 270 meter dari sisi Holtekamp juga telah merampungkan pekerjaannya.
Demikian halnya Pemkot Jayapura, telah menyelesaikan pembangunan jalan pendekat sisi Hamadi sepanjang 320 meter.
Total biaya pembangunan Jembatan Holtekamp sebesar Rp 1,3 triliun. Untuk konstruksi jembatan sudah selesai, saat ini tengah menyelesaikan jalan pendekat jembatan ke Skouw, masih ada 7 kilometer lagi yang belum diaspal.
"Namun, itu kini sedang dalam pengerjaan dan akan selesai bulan Juli 2019 dan siap diresmikan," imbuh Basuki.
Jembatan Holtekamp merupakan jembatan pertama dimana pembangunan pelengkung baja sepanajng 112,5 meter dengan tinggi 20 meter dibuat utuh PT PAL Indonesia.
Pelengkung seberat 2.000 ton itu kemudian diangkut dengan menggunakan kapal dan menempuh perjalanan dari Surabaya ke Papua sepanjang 3.200 kilometer.
Museum Rekor Indonesia (MURI) sebelumnya memberikan dua rekor pada proyek ini, yaitu rekor pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang.