JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Waskita Toll Road (WTR) Herwidiakto mengungkapkan, hingga kini masih ada Rp 5,8 triliun dana talangan tanah yang belum dibayarkan pemerintah ke perseroan.
Besaran dana talangan tersebut untuk mendanai delapan proyek tol yang digarap Waskita. Sebagian proyek tersebut kini telah rampung dan bahkan sudah beroperasi sepenuhnya, yakni Tol Pemalang-Batang dan Tol Ngawi-Kertosono.
Enam lainnya, ada yang siap untuk dioperasikan dan ada pula yang masih dalam tahap konstruksi.
"Cimanggis-Cibitung, Ciawi-Sukabumi, dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. Berikutnya Cibitung-Cilincing, Pasuruan-Probolinggo, dan Krian-Legundi-Bunder," kata Herwi dalam pesan singkat kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.
Baca juga: Rp 5,8 Triliun Dana Talangan Tol Waskita Belum Dibayar LMAN
Dari total dana talangan yang belum dikembalikan, Herwi menjelaskan, Rp 3,3 triliun di antaranya masih dalam proses verifikasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sehingga belum dapat ditagihkan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Sementara sisanya, imbuh Herwi, saat ini masih menunggu proses verifikasi dari LMAN.
"Posisi outstanding (yang belum dilunasi) di LMAN Rp 2,5 triliun. Belum dibayarkan karena LMAN masih menganggap ada dokumen yang kurang," sebut dia.
Dokumen yang dimaksud adalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Wewenang penyiapan dokumen itu, sebut dia, berada di tangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Ia pun berharap kepada LMAN agar segera melunasi tagihan. Sebab, hal itu dikhawatirkan akan mengganggu kas perseroan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.