JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pembangunan infrastruktur di Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lain.
Oleh karena itu, diperlukan investasi untuk membangun infrastruktur transportasi, seperti bandara dan pelabuhan.
Dia mengungkapkan hal itu dalam debat keempat capres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
“Sekali lagi investasi-investasi seperti itu masih kita perlukan dalam rangka membangun infrastruktur di negara kita yang sangat ketinggalan dari negara-negara lain,” ucap Jokowi.
Baca juga: Debat Capres: Prabowo Sebut Indonesia Seluas Eropa
Dia menambahkan, pembangunan infrastruktur di Indonesia baru 37 persen. Hal itu mengakibatkan tingginya biaya transportasi dan logistik.
“Stok infrastruktur kita ini masih 37 persen, sangat jauh, sehingga biaya transportasi, biaya logistik kita menjadi sangat tinggi sekali. Dibandingkan Singapura dan Malaysia dua setengah kali lipat,” imbuhnya.
Menurut data World Economic Forum yang dipublikasikan pada Oktober 2018, Indonesia menempati urutan ke-71 dengan skor 66,8 dalam kategori infrastruktur di seluruh dunia.
Adapun Singapura berada di posisi pertama di dunia dengan skor 95,7, sedangkan Malaysia menduduki peringkat ke-32 dengan skor 77,9.
Pemeringkatan itu berlaku untuk 140 negara di dunia, dengan skala perhitungan skor dari angka 0 sampai 100.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.