JAKARTA, KOMPAS.com – Produsen elevator (lift) dan eskalator Kone mengklaim produknya lebih unggul dibanding merek lain karena menggunakan teknologi berbeda.
Sebagai contoh, di bagian tali pengerek lift, Kone memanfaatkan teknologi ultrarope yang terbuat dari bahan serat karbon.
Komponen itu membuat lift lebih mudah dan cepat saat naik, tetapi tetap kuat mengangkat beban sesuai kapasitasnya.
Bahkan, Managing Director Kone Indonesia Yandy Januar mengatakan, ultrarope memiliki berat 10 kali lebih ringan dibanding wire rope yang kebanyakan ada di pasaran.
Selain itu, saat lift naik dan turun juga terasa lebih nyaman bagi orang yang di dalamnya.
Baca juga: Kingdom Tower Bakal Habiskan Setengah Juta Meter Kubik Beton
“Jadi Kone itu pakai teknologi ultrarope, bahannya carbon fiber, seperti di pesawat dan mobil balap. Lebih kuat dan tahan dari wire rope. Itu 10 kali lebih ringan dari wire rope. Terasa lebih kompak, ringan, dan nyaman,” tutur Yandy ketika dijumpai di kantornya, Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Penggunaan ultrarope itulah yang membuat Kone sebagai perusahaan multinasional mendapat kepercayaan untuk memasang lift di gedung-gedung tinggi di berbagai negara.
Salah satunya di Jeddah Tower, Arab Saudi, yang memiliki ketinggian 1.000 meter alias 1 kilometer. Gedung ini sedang dalam tahap penyelesaian dan dijadwalkan tahun 2020 bisa beroperasi.
Jika kelak beroperasi, Jeddah Tower akan menjadi gedung paling jangkung di dunia. Di pencakar langit ini, kecepatannya 10 meter per detik atau 600 meter per menit.
Sebelumnya, Kone sudah mengetes lift berkecepatan 16 meter per detik, atau 960 meter per menit. Uji coba tersebut dilakukan di kantor pusat Kone di Helsinki, Finlandia.