SINGAPURA, KOMPAS.com - Pasar hotel Singapura pada tahun 2018 menunjukkan perbaikan stabil pasca penurunan pada tahun-tahun sebelumnya.
HVS Singapore dalam laporannya yang berjudul "In Focus: Singapore, The Reinvention of Co-Living", mengatakan, peningkatan sebagian besar disebabkan adanya pengakuan internasional seperti pertemuan Kim Jong Un-Donald Trump dan juga pengaruh dari film hits Crazy Rich Asians.
Baca juga: Co-living di Singapura Semakin Populer
Bahkan dengan peningkatan 5,1 persen dalam kamar yang tersedia, okupansi hotel meningkat sebesar 1,4 percentage points (p.p.) dari tahun lalu yang mencapai 86,2 persen.
Sementara average room rate (ARR) meningkat sebesar 0,7 persen menjadi 218,6 dollar Singapura atau sekitar Rp 2,29 juta.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pendapatan per jumlah kamar tersedia (RevPAR) juga meningkat sebesar 2,3 persen.
Selain itu, pasokan hotel Singapura mulai bergairah pada 2018. HVS mencatat, sepanjang tahun 2018 terdapat 10 hotel yang dibuka atau diluncurkan kembali.
Baca juga: Alasan Orang Indonesia Beli Properti di Singapura
Pembukaan hotel baru ini menambah pasokan ruang sebesar 1.390 unit.
"Kami memperkirakan tahun ini akan ada 1.334 ruang hotel dan 419 unit apartemen yang akan dibuka pada 2019," tulis HVS.
Sementara, pada tahun 2020 dan 2021, sebanyak 1.261 ruang hotel dan 1.628 serviced apartment diperkirakan akan meramaikan pasokan di Singapura.
Menurut HVS ada tujuh hotel dan apartemen yang akan dibuka pada 2019, antara lain:
Semester I-2019
Semester II-2019