Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia, Pasar Penting bagi Pariwisata Singapura

Kompas.com - 26/03/2019, 21:57 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia terus menjadi pasar penting bagi pariwisata Singapura. Menurut Singapore Tourism Board (STB) Annual Report 2017/2018, sekitar 17,4 juta wisatawan asing mengunjungi Singapura dengan total penerimaan pariwisata senilai 21,19 miliar dollar Singapura atau ekuivalen Rp 222,3 triliun.

Dari total penerimaan pariwisata atau tourism receipts (TR), Indonesia bersama China dan India berkontribusi sebesar 40 persen. Tepatnya, Indonesia berada di bawah China, tetapi di atas India.

Kontribusi pelancong-pelancong Indonesia terhadap sektor pariwisata negeri mini itu senilai 2,67 miliar dollar Singapura atau setara lebih dari Rp 26 triliun.

Dari total penerimaan triliunan rupiah ini, 33 persen merupakan penerimaan dari sektor belanja. Kemudian 10 persen penerimaan akomodasi.

Baca juga: Indonesia di Mata Raksasa Properti Singapura

Adapun porsi sektor food and beverage sebesar 10 persen dan 37 persen penerimaan dari komponen lain.

Komponen TR lainnya termasuk penerimaan dari tiket pesawat yang berbasis di Singapura, pajak pelabuhan, transportasi lokal, bisnis, medis, pendidikan, dan pengunjung transit.

Kuatnya pasar Indonesia juga dikonfirmasi HVS Singapore melalui laporan terbaru yang berjudul "In Focus: Singapore, The Reinvention of Co-Living".

HVS Singapore mencatat kedatangan wisatawan di Singapura pada 2018 meningkat selama empat tahun berturut-turut.

Tahun tersebut, kedatangan turis mencapai rekor terbaik, yakni 18,5 juta orang sejak 2014 karena penurunan wisatawan asal China.

"Dari jumlah tersebut, Indonesia masuk ke dalam lima pasar teratas pariwisata Singapura. HVS menyebutkan, Indonesia menempati peringkat kedua setelah China," tulis HVS.

Negara Tirai Bambu tersebut berada di posisi teratas dengan porsi sebesar 18,5 persen, kemudian diikuti Indonesia sebesar 16,3 persen, lalu India dengan 7,8 persen, Malaysia 6,8 persen, dan Australia 6,0 persen.

Pada 2018, rerata waktu kunjungan wisatawan ke negara ini 3,3 hari dibandingkan tahun sebelumnya 3,4 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau