Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Terancam Krisis Air Bersih

Kompas.com - 26/03/2019, 19:20 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis air bersih saat ini tengah melanda sejumlah wilayah di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Tingginya angka kebutuhan air tidak sebanding dengan jumlah pasokan yang ada.

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan hal tersebut saat Rapat Koordinasi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional di Kementerian LHK, Selasa (26/3/2019).

"Kalau kita lihat di Indonesia tahun 2016 ternyata dari semua wilayah di Indonesia, Pulau Jawa dan Sumbawa sudah defisit air bersih," kata Bambang.

Berdasarkan kajian studi latar belakang RPJMN Bidang Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Bappenas 2018, ketersediaan air di Pulau Jawa hanya mencapai 100 juta meter kubik. Sementara kebutuhannya mencapai 120 juta meter kubik.

Baca juga: 15 Danau Terancam Rusak, Sejumlah Kementerian Teken Nota Penyelamatan

Pada 2020 diperkirakan sebagian besar wilayah Pulau Jawa berada pada zona kuning atau tertekan.

Seiring dengan peningkatan kemajuan ekonomi Indonesia yang diprediksi akan tumbuh pesat pada 2045, wilayah Pulau Jawa justru berada di zona merah atau kritis.

"Artinya ketika kita menghadapi kemajuan ekonomi semakin tinggi yang berarti kebutuhan air semakin tinggi, di satu sisi pasokannya supply airnya tidak mendukung," imbuh Bambang.

Untuk mengatasi persoalan ini, ada beberapa langkah yang perlu mendapatkan dukungan optimal. Salah satunya revitalisasi danau sebagai sumber air bersih.

Keberadaan danau dapat menopang kehidupan masyarakat yang tinggal di wilayah sekitarnya. Sebab, selain sebagai obyek pariwisata, danau juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik, pengembangan budi daya perikanan, penyeimbang ekosistem dan pengendali banjir.

Sayangnya, tidak sedikit danau yang kini dalam kondisi kritis akibat volume air yang menyusut hingga kualitas air yang kurang baik.

Kondisi itu diakibatkan adanya sedimentasi, kekeringan panjang, kerusakan daerah tangkapan air, pencemaran sampah dan limbah domestik maupun industri, hingga erosi ekosistem.

"Ini yang harus diperbaiki," kata dia.

Bambang pun berharap agar rancangan peraturan presiden mengenai penyelamatan danau segera dirampungkan.

Dengan demikian, kementerian/lembaga dapat berkoordinasi dengan baik untuk menyelamatkan danau yang rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau