Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teras Alun-alun, Fasilitas Berbasis Komunitas

Kompas.com - 07/03/2019, 14:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perumahan berbasis komunitas merupakan salah satu program yang belakangan ini terus dikembangkan oleh pemerintah.

Tujuannya untuk membantu masyarakat dari komunitas profesi tertentu memiliki rumah dengan harga terjangkau dan layak huni.

Namun, sebelum program itu dilaksanakan, biro arsitek SHAU Architects dari Bandung telah merealisasikan beberapa proyeknya yang berbasis komunitas.

Arsitek dan pendiri SHAU Daliana Suryawinata mengatakan, proyek berbasis komunitas yang mereka kerjakan merupakan bagian dari pendekatan partisipatif baik seluruhnya mapun sebagian.  

Baca juga: Syarat Dapatkan Rumah Berbasis Komunitas

“Ada juga yang didesain belum dengan komunitasnya, tapi nantinya menjadi atraktor komunitas baru. Tidak semuanya housing, tapi juga public space,” ujar Daliana kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2019).

Salah satunya yaitu Teras Alun-alun di Perumahan Vida, Bekasi. Fasilitas ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan komunitas pencinta lingkungan yang sudah terbentuk di kompleks permukiman itu.

Komunitas itu yakni pemilah dan pengolah sampah melalui fasilitas rumah kompos dan rumah pemulihan material, komunitas penyuka olahraga, dan komunitas urban farming.

Daliana menuturkan, rancangan bangunan teras disesuaikan dengan kondisi lingkungan perumahan setempat yang membuat berbagai komunitas bisa berkumpul dan melakukan kegiatan bersama.

“Desainnya melengkapi urban context yang ada. Banyak courtyard yang memungkinkan multiple communities untuk berkumpul dan menikmati ruang terbuka hijau. Yang unik adalah nantinya akan dibangun Koban, fungsinya sebagai ruang komunitas dan kantor polisi,” terang Daliana.

Meski demikian, dia mengaku tidak mengetahui biaya pembangunan proyek tersebut karena urusan pembiayaan ada di tangan pengembang.

Menurut data SHAU, Teras Alun-alun merupakan area residensial dan ritel yang luasnya 11.872 meter persegi. Bangunan itu sudah berdiri sejak tahun 2017 dan sampai saat ini masih terus dikembangkan.

Di kompleks tersebut tersedia rumah toko (ruko), area untuk olahraga, mushala, dan beberapa gedung apartemen yang memang dirancang hanya terdiri dari empat atau lima lantai.

Setiap gedung terkoneksi dengan balkon dan di kantai dasar terdapat sejumlah gerai ritel, area komunal, dan fasilitas kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau