Mengetahui apa yang Anda inginkan akan menentukan waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Hal itu juga memengaruhi bentuk investasi apa yang Anda cari.
Misalnya, jika tujuan Anda adalah untuk mendapatkan pengembalian dalam waktu singkat, tentunya akan disertai dengan biaya yang lebih tinggi dan lebih berisiko.
3. Gunakan pinjaman sesuai kemampuan
Hindarilah menggunakan pinjaman yang berlebihan dari bank, apalagi yang mensyaratkan adanya agunan.
Supaya aman, nilai pinjaman itu harus dibatasi maksimal 50 persen dari kemampuan keuangan Anda untuk membeli properti.
Jangan sampai karena nantinya Anda tidak mampu membayar pinjaman itu sehingga harus dijual kembali, apalagi jika harganya jadi lebih murah.
Maka dari itu, sesuaikan kondisi finansial Anda dengan nilai pinjaman tersebut sehingga tidak terjadi masalah di kemudian hari.
4. Mulai dari yang kecil
Jika Anda sungguh-sungguh berkomitmen untuk berinvestasi di suatu proyek properti yang dikerjakan oleh pengembang, cari tahu latar informasi sebanyak mungkin tentang pengembang itu.
Pastikan itu pengembang yang bonafid, bisa dipercaya, dan produknya berkualitas. Salah satunya yaitu pengembang itu merupakan pemilik dan pengelola langsung proyek tersebut sehingga Anda memiliki lebih banyak pilihan, misalnya dalam cara pembayaran dan desain properti yang diinginkan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan