Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman dan KPK Incar Pengelola Apartemen yang Diduga Rugikan Negara

Kompas.com - 01/03/2019, 22:33 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelolaan apartemen oleh perhimpunan bentukan pengembang di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jadebotabek) ditengarai sarat kecurangan.

Untuk menyelidiki hal tersebut, Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna menyelidiki praktik kecurangan tersebut.

Menurut Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh Nugroho, ada potensi kerugian negara dalam pengelolaan apartemen tersebut. Salah satunya adanya laporan penghuni ihwal tingginya tarif dasar air.

"Ada potensi kerugian. Dan kami sedang koordinasi dengan KPK," kata Teguh kepada Kompas.com, Jumat (1/3/2019).

Baca juga: Ada Celah dalam Aturan Baru Terkait Pengelolaan Apartemen

Penghuni yang melapor, sebut Teguh, adalah warga yang tinggal di salah satu apartemen di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Warga tersebut mengeluhkan tingginya tarif dasar air yang dikenakan pengelola secara sepihak.

Dari hasil penelusuran sementara, diketahui PDAM setempat tidak menjual langsung air baku mereka kepada penghuni apartemen.

Namun, air tersebut dibeli pengelola apartemen untuk kemudian dijual kembali kepada penghuni dengan harga selangit.

"Mereka (pengelola) ambil airnya (dari PDAM) Rp 3.700, mereka jual kembali Rp 9.700," ungkap Teguh.

Baca juga: Ombudsman Nilai Pengelolaan IPL Apartemen Tidak Transparan

Ia menilai, tindakan yang dilakukan pengelola apartemen tersebut berpotensi melanggar aturan.

Sebab, di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), swasta tidak boleh mengelola dan menjual langsung air baku kepada masyarakat bila di suatu daerah ada BUMN/BUMD yang bertugas mengelola SPAM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau