JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI menargetkan, proyek rumah susun sederhan milik (rusunami) tahap kedua dengan skema uang muka atau down payment (DP) 0 Rupiah dibangun pada kuartal II-2019.
Kali ini, wilayah Cilangkap di Jakarta Timur seluas 2,9 hektar, rencananya akan dibangun proyek tersebut.
Tahun lalu, Pemprov DKI telah menyepakati nilai jual beli lahan yang bakal digunakan untuk pembangunan rusunami.
"Sekarang sudah mulai masuk alat berat, target saya sekitar Mei-Juni sudah bisa groundbreaking," ungkap Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan menjawab pertanyaan Kompas.com, Rabu (20/2/2019).
Yoory menuturkan, setidaknya ada empat menara yang akan dibangun pada proyek ini.
Baca juga: Setelah Lebaran, Rusunami DP 0 Rupiah Diserahkan ke Konsumen
Berbeda dari sebelumnya, rusunami kedua ini dirancang 900 unit atau 120 unit lebih banyak daripada Klapa Village.
Soal investasi, Yoory enggan menjawab secara pasti dana yang dikucurkan. Hanya, ia menyebut, nilai investasinya tidak akan jauh berbeda dari proyek pertama.
Untuk diketahui, proyek Pondok Klapa Village yang kini tengah memasuki masa finishing setelah tutup atap beberapa waktu lalu, dibangun dengan investasi sekitar Rp 600 miliar.
"Mirip, karena KLB-nya sama semua," sebut Yoory.
Selain investasi yang nyaris sama, spesifikasi bangunan dan ragam unit yang ditawarkan pun diperkirakan tak jauh berbeda dengan proyek sebelumnya.
Adapun rusunami Klapa Village dirancang enam tipe. Pertama, tipe studio yang berukuran 21 meter persegi dengan harga per unit Rp 184 juta.
Besar cicilan setiap bulan Rp 1,9 juta per bulan untuk jangka waktu 10 tahun, Rp 1,4 juta per bulan untuk jangka 15 tahun, dan Rp 1,17 juta per bulan untuk cicilan 20 tahun.
Tipe studio berukuran 22,25 meter persegi harga unitnya Rp 195,8 juta. Untuk jangka waktu cicilan 10 tahun akan dikenakan biaya Rp 2 juta setiap bulan, jangka 15 tahun Rp 1,49 juta per bulan, dan masa tenor 20 tahun sebesar Rp 1,24 juta per bulan.
Untuk unit satu kamar atau luas 23,95 meter persegi harganya Rp 210,7 juta. Cicilan selama 10 tahun setiap bulan sebesar Rp 2,1 juta, selama 15 tahun dikenakan biaya cicilan Rp 1,61 juta per bulan, dan masa 20 tahun cicilan Rp 1,3 juta per bulan.
Selanjutnya, tipe satu kamar dengan luas 24,25 meter persegi harganya Rp 213,4 juta. Untuk cicilan selama 10 tahun yaitu Rp 2,2 juta setiap bulan, untuk 15 tahun sebesar Rp 1,63 juta per bulan, dan 20 tahun cicilannya Rp 1,35 juta per bulan.
Kemudian, unit dengan dua kamar seluas 34,65 meter persegi harganya Rp 335,4 juta. Cicilan Rp 3,4 per bulan untuk masa cicilan 10 tahun, Rp 2,5 juta per bulan untuk masa 15 tahun, dan Rp 2,12 juta per bulan untuk masa 20 tahun.
Sedangkan, tipe paling luas dengan dua kamar seluas 35,3 meter persegi harganya Rp 341,7 juta. Cicilan untuk masa 10 tahun per bulan dikenakan Rp 3,5 juta, masa 15 tahun sebesar Rp 2,6 juta per bulan, dan 20 tahun sebesar Rp 2,16 juta per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.