Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Perbatasan Mulus, Masyarakat Tak Lagi Belanja di Negara Tetangga

Kompas.com - 09/02/2019, 09:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan jalan perbatasan yang dilakukan pemerintah dinilai telah mengubah pola pikir masyarakat.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, ketika masih aktif di TNI dan menjadi panglima kodam di sejumlah wilayah, dirinya kerap mendapat keluhan masyarakat tentang jalan perbatasan.

"Pak, kami hanya minta negara memberikan jalan kepada kami di perbatasan sehingga memudahkan kami untuk beraktivitas sosial ekonomi," kata Moeldoko dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Tak jarang, menurut dia, mereka yang tinggal di perbatasan membeli barang kebutuhan pokok dari negara tetangga. Tak hanya itu, mereka bahkan juga menggunakan mata uang negara tersebut untuk bertransaksi.

Baca juga: Jalan Perbatasan, Wajah Indonesia yang Dulu Dilupakan
"Hingga mereka bertanya, kita ini orang Indonesia enggak sih? Kalau orang Indonesia masa mata uangnya ringgit, masa saya ambil beras dari sebelah, semen dari sebelah, dan seterusnya," ucap Moeldoko.

Namun, dengan pembangunan jalan yang terus dilakukan pemerintah, sedikit demi sedikit cara pandang mereka berubah.

Kondisi jalan perbatasan Papua, Jumat (16/3/2018). Saat ini ruas jalan yang sudah tersambung 891 kilometer dari target 1.098 kilometer. Namun, saat dicek masih ada 58 kilometer jalan yang rusak.Kementerian PUPR Kondisi jalan perbatasan Papua, Jumat (16/3/2018). Saat ini ruas jalan yang sudah tersambung 891 kilometer dari target 1.098 kilometer. Namun, saat dicek masih ada 58 kilometer jalan yang rusak.
Moeldoko beranggapan, pembangunan jalan perbatasan telah mampu menumbuhkan jiwa nasionalisme masyarakat.

"Sekarang yang tebersit di hati dan pikiran mereka itu, saya bangga jadi bangsa Indonesia," ucapnya.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyatakan, pembangunan jalan perbatasan kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintahan sebelumnya.

Namun, pada pemerintahan saat ini, jalan perbatasan mendapatkan perhatian serius.

"Jalan perbatasan yang dulu sama sekali enggak pernah kita urus, sekarang ini kita bangun karena ini wajah Indonesia," kata Jokowi saat program Visi Presiden di NET TV, Minggu (13/1/2019) malam.

Setidaknya, ada tiga jalan perbatasan yang dibangun pemerintah, yaitu di Papua yang berbatasan dengan wilayah Papua Niugini, di Kalimantan yang bersebelahan dengan Malaysia, serta di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan dengan Timor Leste.

"Ada 3.194 kilometer yang kita bangun," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com