JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan dapat membangun 1,25 juta rumah guna merealisasikan Program Sejuta Rumah.
Sebelumnya, pada 2018, target 1 juta rumah sudah tercapai. Bahkan Kementerian PUPR mengklaim berhasil melampaui target tersebut hingga 1.132.621 rumah.
Salah satu cara untuk meraih target 1,25 juta rumah tahun ini, Kementerian PUPR mengembangkan program perumahan berbasis komunitas.
Cara ini dinilai bisa membantu memudahkan masyarakat dari komunitas profesi tertentu untuk memiliki rumah.
“Pembangunan rumah berbasis komunitas itu termasuk untuk guru yang tergabung dalam PGRI, ada guru PNS dan non-PNS. Konsepnya dalam waktu dekat sedang dibahas,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, Sabtu (2/2/2019).
Baca juga: Kaleidoskop 2018: Pecah Telor, Program Sejuta Rumah Tembus Target
Contoh yang sudah direalisasikan dalam program berbasis komunitas yaitu perumahan bagi komunitas pencukur rambut yang tergabung dalam Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPRG).
Pembangunannya telah dimulai pada pertengahan Januari 2019 di Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut.
Khalawi mengatakan, kerja sama dengan para pengembang dari berbagai asosiasi, misalnya Real Estat Indonesia (REI) dan Asosiasi Pengembangan Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi).
“Ini kerja sama dengan pebisnis, pemerintah, masyarakat atau komunitas tadi. Namanya Business, Community, dan Government (BCG. Konsepnya kolaborasi bisnis, bisa dari pengembang dan perbankan. Inisiasinya bisa dari swasta atau komunitas itu sendiri,” papar Khalawi.
Saat ini, payung hukumnya sedang disiapkan dan dibahas dalam focus group discussion untuk membuat konsep yang berkelanjutan.
Program perumahan berbasis komunitas ini akan memperoleh subsidi kredit pemilikan rumah (KPR) berupa Fasilitas Likuiditas Penyediaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dari Ditjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR.
Tidak menutup kemungkinan juga berbagai profesi lain mengikuti program ini, misalnya komunitas wartawan dan komunitas tukang sampah.
Dengan demikian, diharapkan semakin banyak masyarakat Indonesia yang berkesempatan memiliki rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.