JAKARTA, KOMPAS.com - Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,9 kilometer siap beroperasi.
Hal ini diungkapkan Menteri BUMN, Rini Soemarno saat mengunjungi langsung lokasi pembangunan ruas tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Kamis (31/01/2019).
Jalan tol yang dibangun PT Hutama Karya (Persero) ini rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Perkembangannya cukup positif dan diharapkan segera beroperasi dalam waktu tepat dan segera bisa dimanfaatkan untuk konektivitas di wilayah Lampung khususnya dan Sumatera umumnya," ungkap Rini dalam keterangan tertulis, Jumat (1/2019).
Baca juga: Konstruksi Dikebut, Begini Perkembangan Tol Trans-Sumatera
Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo menambahkan, konstruksi fisik jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,9 kilometer sudah selesai, sehingga bisa segera dioperasikan.
Hutama Karya juga menyediakan sarana pelayanan lalu-lintas yang lengkap seperti Patroli Jalan Raya (PJR), mobil derek, ambulans, hingga mobil rescue untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pengendara.
"Rencananya, akan terdapat 12 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Jalan Tol atau rest area yang akan dioperasikan di sepanjang jalan tol Bakauheni-Terbanggi," ungkap Bintang.
Pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar menelan biaya investasi sebesar Rp 16,8 triliun.
Sebesar 52 persen secara ekuitas melalui PMN Rp 2,217 triliun dan obligasi yang diterbitkan Hutama Karya senilai Rp 6,5 triliun.
Sementara sisa 48 persen sebesar Rp 8,067 triliun dipenuhi dengan pinjaman dari 7 sindikasi perbankan, yakni Bank Mandiri, BNI, BCA, CIMB Niaga, Maybank, Bank permata, dan Bank ICBC.
Hingga saat ini, Hutama Karya tengah membangun Jalan Tol Trans-Sumatra sepanjang 529 kilometer. Sedangkan sepanjang 47 kilometer di antaranya telah beroperasi penuh.
Beberapa ruas yang tengah dibangun antara lain ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 kilometer.
Kemudian ruas Padang-Sicincin (bagian dari ruas Padang-Pekanbaru) sepanjang 31 kilometer dan ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer.
Adapula ruas Kualatanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 98 kilometer, ruas Medan-Binjai (Helvetia sampai junction Tj.Mulia) sepanjang 6 kilometer, serta ruas Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 kilometer.
Rini mengungkapkan, BUMN pengelola jalan tol akan didorong untuk bekerja sama dengan UMKM lokal untuk mengisi rest area.
"Konsepnya nanti akan bekerja-sama dengan UMKM lokal, supaya jalan tol ini benar-benar memberi manfaat untuk perekonomian masyarakat sekitar," terang Rini.
Menyambut hal tersebut, Hutama Karya berkomitmen sekitar 70 persen tennant di rest area akan diisi UMKM unggulan di wilayah Provinsi Lampung.
Adapun lokasi rest area tersebut akan terletak di STA 20+700 di antara SS Bakauheni dan SS Kalianda, kemudian di STA 33+100 di antara SS Kalianda dan SS Sidomulyo, dilanjut di STA 49+750 dan STA 67+800 di antara SS Sidomulyo dan SS Lematang.
Lalu di STA 87+000 antara SS Kotabaru dan SS Branti, dan terakhir di STA 115+000 antara SS Metro dan SS Gunung Sugih.
"Kami tidak ingin hanya fokus pada operasional tol saja namun pelayanan di jalan tol juga harus optimal. Masyarakat yang lewat tol Bakter ini semuanya harus merasa nyaman," tutur Bintang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.