JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengadakan Sayembara Desain Kawasan Tapak Medan Merdeka dan Desain Interior Tugu Nasional.
Sayembara yang diikuti oleh 72 tim peserta tersebut dimenangkan oleh enam tim, yang terdiri dari tiga pemenang untuk sayembara Desain Kawasan Tapak Medan Merdeka, serta tiga tim untuk kategori Desain Interior Tugu Nasional.
Juara pertama kategori Desain Interior Tugu Nasional Mei Mumpuni mengatakan, desain yang ia buat bersama dengan timnya memiliki kekuatan dari segi konten.
Mei mengatakan, konsep yang diusung mengedepankan perjuangan bangsa Indonesia dari sebelum kemerdekaan hingga berdaulat.
"Konsepnya kami perjelas, kami enggak mau mengubah total monumen ini," ujar Mei kepada Kompas.com, Kamis (31/1/2019).
Baca juga: Mahasiswa Unika Semarang Menangi Sayembara Desain Gedung RS Karyadi
Dalam mendesain interior, Mei yang berperan sebagai kepala desainer bekerja sama dengan tim yang terdiri dari Regulus Nugroho Putro, Christiana Farida Sinurat, Faris De Indonesia, dan Intan Astari Amanda Putri.
Mereka yang tergabung dalam Firma Titik Garis Bidang tersebut, merancang ulang interior bangunan tanpa mengubah total bentuk monumen.
"Kami lebih berbicara di konten, jadi sudah langsung menunjukkan sangat Indonesia, sangat menunjukkan lambang negara, sangat menunjukkan perjuangan negara itu cukup," imbuh Mei.
Namun demikian, Mei merasa harus ada beberapa perubahan yang dilakukan. Dalam rancangannya, ia menambahkan lorong yang mengarah ke koridor bawah tanah.
Desain interior Tugu Nasional akan dibuat lebih bercerita dengan mengambil judul Kibar Kelana Indonesia.
Dalam merancang desain interiornya, Mei mengatakan ada lima poin yang ditekankan, antara lain sirkulasi pengunjung baik vertikal maupun horisontal, akses bagi disabilitas, serta petunjuk arah.
Selain itu ada pula konten yang berfokus pada perjuangan dan ruangan yang dimaknai lebih dalam. Salah satu hal yang menarik dari rancangan Mei adalah penyajian cerita dalam bentuk diorama.
"Kemarin ditanyain, 'dioramanya tetap?' iya tetap, tapi cara penyajiannya saja yang kami modifikasi," ungkap dia.
Diorama yang dimaksud terbagi menjadi beberapa level. Setiap level menceritakan perjalanan bangsa Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan.
Setiap perjalanan akan diceritakan dengan menggunakan teknologi interaktif.
"Maunya sekalian mengedukasi orang lain bahwa kita sedang di level yang lebih baik, lebih maju jadi jangan memperlakukan museum seperti ini. Kan sekarang makan di dalam, piknik, enggak begitu menarik. Cuma buat istirahat aja karena di luar panas," tutur Mei.
Waktu merupakan salah satu tantangan dalam merancang interior Tugu Nasional. Mei menceritakan, dia hanya memiliki waktu selama tiga minggu.
Sayembara ini dibuka pada akhir Desember 2018. Sedangkan pengumuman pemenang dilaksanakan pada Januari.
"Hanya 3 minggu dan kepotong libur tahun baru, jadi benar-benar fokus hanya satu minggu," kata Mei.
Untuk itu, ada beberapa hal yang terlewat, seperti desain utnuk bagian pengelola dan sebagainya. Namun menurutnya, bagian-bagian ini dapat dikembangkan lagi.
Selain itu, pihaknya juga harus memiliki toleransi jika ada perubahan maupun permintaan tertentu dari pihak pemda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.