Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mangkrak LA City, Investor Baru Harus Punya Dana Memadai

Kompas.com - 25/01/2019, 18:35 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Konsumen yang telah membeli unit apartemen LA City mengharapkan calon investor baru yang punya kapasitas finansial untuk mengambil alih tanggung jawab PT Spekta Properti Indonesia (SPI) sebagai pengembang.

Kapasitas finansial ini penting sebagai jaminan pembangunan apartemen LA City dapat dilanjutkan kembali.

Namun, hingga kini, belum ada satu pun investor yang sesuai harapan konsumen.

“Belum terbukti ada calon investor serius yang bisa kami harapkan. Tapi, menurut pengurus, ada calon investor lain. Kami tunggu proposalnya, yang paling penting kemampuan finansial,” ucap Ano Kusnadi, konsumen LA City kepada Kompas.com, Jumat (25/1/2019).

Baca juga: Ada Investor Baru dalam Kasus Mangkraknya Apartemen LA City

Ano mengungkapkan telah membeli satu unit apartemen tipe dua kamar tidur di Tower A lantai 3. Pembayarannya dilakukan secara tunai dengan harga sekitar Rp 265 juta pada tahun 2012.

Namun, serah terima tak kunjung dilakukan karena pembangunan fisik mangkrak di tengah jalan. Pengembang tak sanggup melanjutkan pembangunan akibat kesulitan finansial.

Selama hampir setahun terakhir, PT SPI harus menjalani proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) karena tidak sanggup melanjutkan pembangunan LA City.

Ano berharap kasus ini tidak berlarut-larut dan segera ada penyelesaian termasuk dari calon investor baru.

“Kami harapkan ini bisa selesai dengan perdamaian,” imbuhnya. 

Sementara itu, Direktur Utama PT SPI Yudi menuturkan, pihaknya terus berusaha agar konstruksi LA City bisa berlanjut. Salah satu caranya dengan mencari calon investor baru yang mampu meneruskan proyek.

Dia mengatakan konsumen, tim pengurus, dan perbankan juga sama-sama mencari calon investor baru yang memenuhi syarat. Calon investor akan dipilih sesuai dengan syarat yang ditentukan.

Concern kami adalah proyek ini harus jalan lagi. Kami lagi cari investor yang mau dan mampu, kriterianya sudah dibahas,” ucap Yudi.

Yudi mengharapkan masalah ini bisa diselesaikan sebelum waktu PKPU berakhir. Jika nantinya sudah ada calon investor baru yang ditetapkan, maka tanggung jawab PT SPI akan diambil alih investor tersebut.

Dalam rapat lanjutan proses PKPU PT SPI yang digelar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019), tim pengurus menyebutkan calon investor baru yang dikatakan bersedia mengambil alih kewajiban PT SPI, yaitu PT Wisma Sarana Teknik.

"Rapat hari ini untuk memberitahukan bahwa ada calon investor baru, namanya PT Wisma Sarana Teknik. Tanggal 30 Januari nanti rapat lagi untuk mengenalkan investor baru, mudah-mudahan juga dengan proposal yang disiapkan," ujar anggota tim pengurus, Sabar M Simamora.

Selanjutnya, rapat antara konsumen, tim pengurus, dan PT SPI akan kembali digelar pada 30 Januari 2019 di tempat yang sama untuk memperkenalkan pimpinan atau pengelola perusahaan yang bersedia menjadi calon investor baru tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com