JAKARTA, KOMPAS.com — Tol Pemalang-Batang yang dibangun sepanjang 39,2 kilometer mengalami keretakan di Km 321 jalur A atau jalur menuju Kabupaten Batang.
Perbaikan tengah dilakukan PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR), anak usaha PT Waskita Toll Road, yang mengelola jalan bebas hambatan tersebut.
Meski demikian, perbaikan permanen masih belum bisa dilakukan karena hujan deras masih kerap mengguyur wilayah itu.
Baca juga: Kronologi Retaknya Tol Pemalang-Batang yang Baru Diresmikan Jokowi
"Selaku manajemen PT Pemalang Batang Toll Road mohon maaf atas ketidaknyamanan atas gangguan tersebut," kata Direktur Utama PBTR Supriyono dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (18/1/2019) malam.
Ia menambahkan, penanganan permanen diperkirakan bakal memakan waktu enam hari kerja. Lamanya pekerjaan disebabkan banyaknya hal yang dilakukan.
Mulai dari pembersihan area pekerjaan, penimbunan rounding dengan material tanah serta pemadatan, pembuatan saluran dan memperbesar dimensi inlet, hingga pembongkaran aspal yang retak dan pengaspalan kembali.
"Perbaikan permanen akan dilakukan segera setelah cuaca memungkinkan untuk bekerja. Schedulle perbaikan permanen selama enam hari kerja," sambung Supriyono..
Corporate Secretary PT Waskita Toll Road Alex Siwu sebelumnya membantah bila keretakan yang terjadi cukup panjang hingga 20 meter seperti diwartakan sejumlah media.
Baca juga: Waskita Bantah Tol Pemalang-Batang Retak 20 Meter
"Yang rusak hanya 3 meter, bukan 20 meter seperti diberitakan," kata Alex.
Tol Pemalang-Batang yang dirancang sepanjang 39,2 kilometer itu bernilai investasi Rp 7,5 triliun. Tol ini terdiri atas dua seksi.
Seksi 1 memiliki panjang 23,3 kilometer, sedangkan Seksi 2 Pekalongan-Batang memiliki panjang 15,9 kilometer.