JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 yang juga kandidat petahana, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, seorang presiden tak bisa hanya merencanakan dan mengeksekusi pembangunan infrastruktur tanpa memantau langsung perkembangan proyek tersebut di lapangan.
Hal itulah yang pada akhirnya sering membuat dirinya terjun ke daerah-daerah untuk meninjau secara langsung progres pekerjaan proyek infrastruktur.
Menurut Jokowi, banyak kendala yang dihadapi kontraktor pelakana dalam menjalankan proyek. Salah satu yang sering dihadapi adalah pembebasan lahan.
Baca juga: Jokowi Jelaskan Pentingnya Infrastruktur Bagi Indonesia
"Kalau kita hanya di Istana dan hanya menerima laporan di atas kertas, mungkin semua beres-beres saja. Tetapi ya progresnya tidak kelihatan," kata Jokowi saat program Visi Presiden di NET TV, Minggu (13/1/2019) malam.
Seperti pada pembangunan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang sudah 26 tahun mangkrak tanpa ada perkembangan signifikan.
Pada 2017, pemerintah akhirnya mengambil alih proyek tersebut dan saat ini sudah 15 kilometer yang beroperasi.
Baca juga: Jalan Perbatasan, Wajah Indonesia yang Dulu Dilupakan
"Nanti kita akan kerjakan sampai Sukabumi, kita harapkan telat-telatnya pada 2020 kita selesaikan," ujarnya.
Jokowi menambahkan, dengan terjun langsung di lapangan, maka pemimpin dapat mengetahui secara pasti problem yang dihadapi, serta mengambil keputusan tepat.
"Jadi kenapa saya sering turun langsung ke lapangan meihat langsung proyek-proyek yang ada, supauya kita tahu problemnya apa, dan saat itu juga kalau kita bisa putuskan di lapangan kita putuskan," tuntasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.