Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Ciawi dan Cimahi, Pengendali Banjir Jakarta

Kompas.com - 26/12/2018, 12:15 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

CIAWI, KOMPAS.com - Pemerintah tengah membangun Bendungan Ciawi dan Cimahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bendungan tipe dry dam ini diyakini akan membantu mengurangi banjir yang kerap terjadi di wilayah Jakarta selama musim hujan.

Sebenarnya, rencana pembangunan bendungan ini sudah dicetuskan sejak periode 2004-2005 lalu.

Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Bendungan Sukamahi

Namun, realisasi pembangunannya baru bisa dilaksanakan pada Oktober 2017, setelah pada ditandatangani kontrak pembangunannya setahun sebelumnya.

Proyek Bendungan CiawiKompas.com/DANI PRABOWO Proyek Bendungan Ciawi

Saat Kompas.com menyambangi lokasi pada Rabu (26/12/2018), sejumlah pekerja konatruksi tengah menggunakan alat berat untuk beberapa pekerjaan seperti pengerukan hingga pemecahan batu.

"Tadi disampaikan, untuk perkembangan konstruksi Sukamahi 15 persen, Ciawi sudah 9 persen. Pembebasan lahan sudah 50 persen dan Insya Allah di bulan Januari sisanya bisa diselesaikan tinggal pembayaran. Saya kira progresnya baik," kata Presiden Joko Widodo di lokasi.

Proyek Bendungan CiawiKompas.com/DANI PRABOWO Proyek Bendungan Ciawi

Bendungan Sukamahi dibangun di atas lahan seluas 46,69 hektar dengan kontrak senilai Rp 436,97 miliar.

Bendungan yang dibangun PT Wijaya Karya-Basuki KSO ini terbentang di empat desa yaitu Desa Gadog, Desa Sukamahi, Desa Sukakarya dan Desa Sukamaju.

Berdasarkan data per 26 Desember 2018, jumlah lahan yang telah dibayar baru untuk 341 bidang atau seluas 18,06 hektar. Sementara, lahan yang belum dibayar mencapai 304 bidang atau 28,63 hektar.

Adapun lahan yang masih dalam proses musyawarah sebanyak 205 bidang atau sekitar 18,6 hektar.

Presiden Joko Widodo meninjau proyek Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/12/2018) pagi. Kompas.com/DANI PRABOWO Presiden Joko Widodo meninjau proyek Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/12/2018) pagi.

Secara konstruksi, saat ini realisasinya baru mencapai 13,76 persen dari rencana semestinya 14,74 persen. Adapun penyerapan anggaran baru mencapai Rp 60,12 miliar dari rencana Rp 64,44 miliar.

Sementara Bendungan Ciawi dibangun di atas lahan seluas 76,6 hektar dengan kontrak Rp 798,3 miliar. Saat ini, progres fisik dari pembangunan bendungan tersebut baru mencapai 9,22 persen dari rencana 17,44 persen.

Adapun realisasi penyerapan keuangan baru sebesar Rp 163 miliar atau lebih tinggi dari rencana yaitu Rp 139 miliar.

Proyek Bendungan CiawiKompas.com/DANI PRABOWO Proyek Bendungan Ciawi

Area pembangunan Bendungan Ciawi mencakup empat desa yaitu Desa Gadog, Desa Cipayung, Desa Sukakarya dan Desa Kopo. Ada 940 bidang lahan yang harus dibebaskan untuk pembangunan bendungan ini.

Saat ini, luas bidang bendungan yang telah dibayar yakni 239 bidang atau seluas 24,03 hektar. Sementara, bidang yang belum dibayar yaitu 701 bidang atau 52,57 hektar dan yang masih dalam proses musyawarah yakni 131 bidang atau 14,36 hektar.

Sedangkan lahan yang kini tinggal dalam tahapan pembayaran ada 85 bidang seluas 6,99 hektar yang ditargetkan selesai pada minggu ketiga Januari 2019.

Proyek Bendungan Ciawi Kompas.com/DANI PRABOWO Proyek Bendungan Ciawi

Meski terlihat berjalan agak lambat, namun Presiden memastikan, tidak ada kendala yang berarti dalam proses pembangunannya, baik itu dalam pembebasan lahan maupun pembangunan fisik.

"Biasa lah di lapangan. Tadi disampaikan Pak Dirjen tinggal pembayaran," kata Presiden.

Presiden mengatakan, bendungan ini akan menjadi salah satu upaya pengendalian banjir yang dilakukan pemerintah dari sisi hulu.

Hadirnya bendungan ini diyakini akan mereduksi banjir hingga 30 persen.

Proyek Bendungan CiawiKompas.com/DANI PRABOWO Proyek Bendungan Ciawi

Namun, Presiden menuturkan, penanganan banjir harusnya dilakukan dari hulu ke hilir, agar berjalan lebih maksimal.

"Di hulu pembangunan Waduk Sukamahi, Ciawi, hilirnya banyak. Pelebaran Ciliwung, sodetan Ciliwung BKT. Yang Pak Gubernur (DKI) buat sumur besar resapan, drainase dibersihkan. Saya kira kalau berjalan semuanya Insya Allah akan mengurangi banyak," tutup Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com