Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bendungan Ciawi dan Cimahi, Pengendali Banjir Jakarta

CIAWI, KOMPAS.com - Pemerintah tengah membangun Bendungan Ciawi dan Cimahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bendungan tipe dry dam ini diyakini akan membantu mengurangi banjir yang kerap terjadi di wilayah Jakarta selama musim hujan.

Sebenarnya, rencana pembangunan bendungan ini sudah dicetuskan sejak periode 2004-2005 lalu.

Namun, realisasi pembangunannya baru bisa dilaksanakan pada Oktober 2017, setelah pada ditandatangani kontrak pembangunannya setahun sebelumnya.

Saat Kompas.com menyambangi lokasi pada Rabu (26/12/2018), sejumlah pekerja konatruksi tengah menggunakan alat berat untuk beberapa pekerjaan seperti pengerukan hingga pemecahan batu.

"Tadi disampaikan, untuk perkembangan konstruksi Sukamahi 15 persen, Ciawi sudah 9 persen. Pembebasan lahan sudah 50 persen dan Insya Allah di bulan Januari sisanya bisa diselesaikan tinggal pembayaran. Saya kira progresnya baik," kata Presiden Joko Widodo di lokasi.

Bendungan Sukamahi dibangun di atas lahan seluas 46,69 hektar dengan kontrak senilai Rp 436,97 miliar.

Bendungan yang dibangun PT Wijaya Karya-Basuki KSO ini terbentang di empat desa yaitu Desa Gadog, Desa Sukamahi, Desa Sukakarya dan Desa Sukamaju.

Berdasarkan data per 26 Desember 2018, jumlah lahan yang telah dibayar baru untuk 341 bidang atau seluas 18,06 hektar. Sementara, lahan yang belum dibayar mencapai 304 bidang atau 28,63 hektar.

Adapun lahan yang masih dalam proses musyawarah sebanyak 205 bidang atau sekitar 18,6 hektar.

Secara konstruksi, saat ini realisasinya baru mencapai 13,76 persen dari rencana semestinya 14,74 persen. Adapun penyerapan anggaran baru mencapai Rp 60,12 miliar dari rencana Rp 64,44 miliar.

Sementara Bendungan Ciawi dibangun di atas lahan seluas 76,6 hektar dengan kontrak Rp 798,3 miliar. Saat ini, progres fisik dari pembangunan bendungan tersebut baru mencapai 9,22 persen dari rencana 17,44 persen.

Adapun realisasi penyerapan keuangan baru sebesar Rp 163 miliar atau lebih tinggi dari rencana yaitu Rp 139 miliar.

Area pembangunan Bendungan Ciawi mencakup empat desa yaitu Desa Gadog, Desa Cipayung, Desa Sukakarya dan Desa Kopo. Ada 940 bidang lahan yang harus dibebaskan untuk pembangunan bendungan ini.

Saat ini, luas bidang bendungan yang telah dibayar yakni 239 bidang atau seluas 24,03 hektar. Sementara, bidang yang belum dibayar yaitu 701 bidang atau 52,57 hektar dan yang masih dalam proses musyawarah yakni 131 bidang atau 14,36 hektar.

Sedangkan lahan yang kini tinggal dalam tahapan pembayaran ada 85 bidang seluas 6,99 hektar yang ditargetkan selesai pada minggu ketiga Januari 2019.

Meski terlihat berjalan agak lambat, namun Presiden memastikan, tidak ada kendala yang berarti dalam proses pembangunannya, baik itu dalam pembebasan lahan maupun pembangunan fisik.

"Biasa lah di lapangan. Tadi disampaikan Pak Dirjen tinggal pembayaran," kata Presiden.

Presiden mengatakan, bendungan ini akan menjadi salah satu upaya pengendalian banjir yang dilakukan pemerintah dari sisi hulu.

Hadirnya bendungan ini diyakini akan mereduksi banjir hingga 30 persen.

Namun, Presiden menuturkan, penanganan banjir harusnya dilakukan dari hulu ke hilir, agar berjalan lebih maksimal.

"Di hulu pembangunan Waduk Sukamahi, Ciawi, hilirnya banyak. Pelebaran Ciliwung, sodetan Ciliwung BKT. Yang Pak Gubernur (DKI) buat sumur besar resapan, drainase dibersihkan. Saya kira kalau berjalan semuanya Insya Allah akan mengurangi banyak," tutup Presiden.

https://properti.kompas.com/read/2018/12/26/121524021/bendungan-ciawi-dan-cimahi-pengendali-banjir-jakarta

Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke