Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuala Lumpur Manfaatkan Teknologi Digital untuk Menata Kota

Kompas.com - 14/12/2018, 21:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Perkembangan teknologi digital telah membawa pengaruh pada berbagai hal, termasuk pada perubahan tata kota dan perilaku masyarakatnya.

Banyak orang memanfaatkan aplikasi digital untuk mengetahui informasi tentang kemacetan lalu lintas yang setiap tahun semakin parah.

Ada juga aplikasi yang menyediakan informasi tentang kondisi lingkungan di suatu kota, misalnya tentang kualitas udara dan penghijauannya.

Seperti halnya di Kuala Lumpur, Malaysia, penduduknya pun merasakan sejumlah masalah perkotaan sama seperti penduduk di kota besar lain di dunia.

Sebagai contoh, problem kemacetan lalu lintas yang berkepanjangan, polusi udara, dan situasi lingkungan tempat tinggal.

Menurut para ahli di Arup, perusahaan global asal Inggris yang bergerak di bidang lingkungan, desain, dan perencanaan kota, pengembangan dan peningkatan setiap aspek di suatu kota memerlukan pendekatan inovatif.

Pendekatan itu memadukan antara keahlian teknis, pendanaan, dan instrumen kebijakan dari pemerintah. Semuanya itu menyatu ke dalam tren sosio-ekonomi kota yang saling berhubungan.

Untuk berkembang sebagai kota yang layak ditinggali, berkelanjutan, dan kompetitif, sebuah kota harus memiliki berbagai data yang saling terhubung dan memanfaatkan kekuatan teknologi digital demi terciptanya kota yang layak huni.

Kota yang baik perlu memperhitungkan faktor-faktor seperti ketahanan kota, kualitas udara, tata kota, dan pertumbuhan kota itu sendiri.

Direktur Arup Fergal Whyte mengatakan, sebagian besar kota di dunia belum menyadari pentingnya potensi yang besar dari program pengembangan kota pintar yang terintegrasi dan dirancang secara strategis.

“Teknologi digital memungkinkan kota-kota untuk membuka nilai baru yang saling berkaitan, menelurkan aplikasi inovatif, serta produk informasi yang membuat pola kehidupan kota yang berkelanjutan sebagai tempat yang layak untuk bekerja," ujar Whyte dalam diskusi bertajuk "Rethinking Cities: Unlocking The Promise Of Digital", seperti dilansir PropWall, Kamis (13/12/2018).

Baca juga: Bandara Kuala Lumpur Direnovasi, Fokus di Area Perbelanjaan

Dia menambahkan, pemanfaatan infrastruktur dan data publik akan memungkinkan kota-kota untuk mengoptimalkan perkembangan tata kota dengan melibatkan warga untuk bekerja sama menciptakan lingkungan yang lebih baik dan melestarikan sumber daya alam yang ada.

“Arup's CityModelling, aplikasi digital yang didesain untuk pengembangan kota, membuat model dari seluruh area kota secara virtual. Ini membantu kami memahami masalah perkotaan, seperti kemacetan lalu lintas dan area banjir, serta memvisualisasikan lingkungan yang akan dibangun pada masa mendatang,” tutur Whyte.

Sementara itu, Kepala Arup Malaysia dan anggota dewan Arup Australasia, Tong Veng Wye, menuturkan, solusi secara holistik jelas dibutuhkan untuk pengembangan suatu kota.

"Hal penting yang harus dipikirkan menyangkut transportasi dan digitalisasi, pendidikan dan gaya hidup digital, serta investasi kota dan energi terbarukan," ucap Wye.

Selain itu, ada pula infrastruktur pendukung dan pertumbuhan ekonomi yang tidak kalah penting.

Semuanya itu harus berjalan selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang selama ini digencarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau