Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Awet, Aspal Karet Diperluas Pemanfaatannya

Kompas.com - 04/12/2018, 12:37 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memperbanyak penggunaan aspal yang terbuat dari bahan karet.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan, pemanfaatan material karet ini berdasarkan penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) serta Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian PUPR.

Dari hasil penelitian itu dinilai bahwa kualitas karet lebih bagus karena memiliki daya tahan yang lebih lama dan harganya relatif murah.

Baca juga: Bidik Proyek Infrastruktur Indonesia, Shell Luncurkan Aspal Polimer

"Karet ini bagian dari inovasi teknologi perkerasan aspal, di dalamnya ada kontribusi karet sebesar 1 sampai 7 persen dengan nilai keawetan lebih tinggi," ucap Sugiyartanto ketika ditemui di Bandung, Senin (3/12/2018).

Selain itu, saat ini harga karet lebih murah sehingga bisa dimanfaatkan dari petani melalui koperasi tanpa mengurangi kualitas perkerasannya.

Secara bersamaan, Indonesia berada di daerah tropis dan karet mempunyai nilai fleksibilitas yang lebih baik dibanding aspal yang ada.

"Aspal kan setiap sekian tahun terjadi pengurangan kualitas. Dengan adanya karet, inovasi menjadikan peremajaan aspal. Dari rekomposisi nanti diuji coba kualitasnya di atas aspal yang ada," ujar Sugiyartanto.

Di samping itu, penggunaan karet ini memberi nilai tambah dari segi ekonmis karena dibeli dari petani dengan harga normal sehingga petani pun lebih bersemangat untuk terus memproduksinya. 

Sugiyartanto mengungkapkan, dari penelitian yang dilakukan, kualitas keawetan aspal karet antara 15 sampai 20 persen di atas rata-rata.

Sebelumnya sudah dilakukan di daerah Muarabeliti, Sumatera Selatan, sepanjang 40 kilometer dan di Kalimantan Selatan sekitar 10 kilometer.

"Sifatnya uji coba, tapi ternyata memenuhi, jadi kenapa tidak lebih panjang. Pada 2019 saya akan berlakukan lebih panjang, yang nanti langsung saya pantau sekitar 140 kilometer. Lebih banyak di Sumatera," imbuhnya.

Nantinya, tambah Sugiyartanto, penerapan aspal karet itu akan merambah ke daerah lain dengan standar kualifikasi dan spesifikasi yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau