Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim Lebih Transparan dalam Penyelesaian Kasus Pertanahan

Kompas.com - 30/11/2018, 12:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Saat ini terjadi bottlenecking sehingga menghambat penanganan masalah keagrariaan serta pemanfaatan ruang dan tanah.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Penanganan Masalah Agraria, Pemanfaatan Ruang dan Tanah (Ditjen VII), Setyowantini, saat memberikan sosialisasi terkait tugas pokok dan fungsi Ditjen VII pada Evaluasi dan Proyeksi Pencapaian Kinerja Tahun 2018 di Semarang, Selasa (27/11/2018).

Terkait masalah bottlenecking tersebut, Setyowantini mengaku Ditjen VII sudah memiliki strategi, yakni perubahan paradigma.

Baca juga: Konflik Pertanahan Tertinggi Melibatkan Perusahaan

"Terdapat paradigma penanganan kasus-kasus pertanahan. Biasanya kita tidak transparan dalam penanganannya serta cenderung menutup-nutupi kesalahan yang kita buat," ujar Setyowantini, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (29/11/2018).

"Kami sudah transparan dalam penanganan kasus-kasus pertanahan dan bertindak sebagai fasilitator," imbuh dia.

Setyowantini menambahkan, banyak dari pejabat terkait menjadi ragu-ragu dalam mengambil keputusan.

Menurutnya, kalaupun sudah mengambil keputusan, pejabat terkait justru tidak menjalankan keputusan tersebut.

Untuk itu, pihak Ditjen VII juga sudah melakukan diskusi serta mendengar masukan dari berbagai pihak dalam penanganan kasus-kasus pertanahan. Setyowantini mengungkapkan, pihaknya juga memperkuat kelembagaan dengan kerja sama.

Lebih lanjut, menurut dia, Ditjen VII kini lebih informatif serta siap menerima saran dan masukan dari pihak lain.

"Kami juga memiliki sistem pengukuran kinerja sehingga apa yang dilakukan selama ini bisa dinilai," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com