Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mural dan Warna Kota, Hilangnya Kejujuran dan Kecerdasan Warganya

Kompas.com - 27/11/2018, 15:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Meski keberadaan mural di sepanjang wilayah kota sering dianggap tidak sesuai dengan wajah suatu daerah, namun menurut Ketua Komunitas Surakarya, Ruddy Setiawan, mural bukan hanya sebagai gambar corat-coret tak bermakna.

"Memang beberapa orang masih punya pemikiran kalau corat-coret di tembok itu bikin kotor atau menganggu," ujar Ruddy.

Menurut Ruddy, dilihat dari sudut pandang lain, keberadaan mural justru dapat menampilkan ciri khas kota.

Namun untuk menampilkan ciri atau wajah suatu daerah, keberadaan mural harus fungsional dengan mengangkat budaya setempat.

"Mural dengan tema-tema yang mengangkat kearifan lokal, keresahan-keresahan terhadap kota itu sendiri" ucap Ruddy. 

Salah satu contohnya adalah mural yang berada di sepanjang Jalan Gatot Subroto di Kota Surakarta.

Menurut Ruddy, keberadaan mural di tempat ini justru didukung penuh oleh Dinas Pariwisata kota tersebut.

Gambar-gambar mural di sepanjang jalan ini merupakan hasil karya anggota Komunitas Surakarya. Dinding bangunan di sepanjang jalan ini dihias dengan gambar-gambar pahlawan nasional dan tokoh dunia.

Adapula rupa Presiden Joko Widodo yang digambar apik berdampingan dengan gambar-gambar abstrak lainnya.

Ruddy menambahkan, mural juga bisa digunakan sebagai media menyampaikan pesan dan aspirasi masyarakat, serta mengangkat keresahan-keresahan dan isu sosial di kota tersebut.

"Karena mural biasanya selalu ada pesan yang ingin disampaikan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com