Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Karya Maestro Arsitektur Frank Gehry Hampir Rampung

Kompas.com - 22/11/2018, 21:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Proses konstruksi bangunan unik berbentuk seperti tumpukan batu di Arles, Perancis sudah hampir selesai.

Bentuk unik bangunan ini merupakan hasil karya arsitek Frank Gehry. Arsitek yang pernah memenangi Pritzker Prize pada 1989 ini merancang bangunan unik lainnya untuk kompleks LUMA Arles.

Foto terbaru menunjukkan bentuk susunan batu pada bangunan sudah hampir rampung.Herve? Ho?te. Foto terbaru menunjukkan bentuk susunan batu pada bangunan sudah hampir rampung.
LUMA Arles merupakan pusat seni yang didirikan oleh kolektor asal Swiss, Maja Hoffman.

Pembangunan gedung ini merupakan salah satu proyek pribadi Hoffman melalui yayasannya, LUMA Foundation.

Yayasan ini didirikan untuk mengakomodasi kebutuhan seniman dan artis independen.

Gehry dikenal sebagai arsitek yang ahli melakukan peremajaan pada bangunan-bangunan lama.

Salah satu karyanya yang terkenal adalah Guggeinheim Museum Bilbao yang dibuka di Spanyol pada 1997.

Gehry juga baru saja menyelesaikan pembangunan kantor baru Facebook di Palo Alto.

Hingga saat ini proses konstruksi masih berlangsung. Foto terbaru menunjukkan bentuk susunan batu pada bangunan sudah hampir rampung. Gedung LUMA ini rencananya akan dibuka pada 2020.

Jika kelak selesai, tinggi bangunan ini akan mencapai 56 meter. Gedung pusat seni ini dibangun dengan bahan beton dan baja.

Jika kelak selesai, tinggi bangunan ini akan mencapai 56 meter.Herve? Ho?te. Jika kelak selesai, tinggi bangunan ini akan mencapai 56 meter.
Sedangkan fasad bangunan yang berbentuk seperti tumpukan batu dihias dengan panel alumunium.

Fasad bangunan berbentuk unik ini terinspirasi dari formasi batu yang umum ditemukan di wilayah Arles.

Sedangkan bagian atriumnya didesain untuk menjadi pengingat situs ampiteater bersejarah peninggalan masa Romawi kuno di kota ini. Situs ini terdaftar sebagai salah satu tempat bersejarah UNESCO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com