Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2018, 23:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rehabilitasi empat daerah irigasi (DI) dalam sistem Waduk Kedungombo di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, diyakini akan meningkatkan hasil pertanian warga.

Seperti diketahui, Waduk Kedungombo memiliki kapasitas tampung sebesar 703 juta meter kubik dengan luas cakupan irigasi sebesar 61.444 hektar. Kehadiran waduk ini melayani empat wilayah yaitu Grobogan, Kudus, Demak dan Pati.

Adapun empat DI yang direhabilitasi yaitu DI Sidorejo, DI Sedadi, DI Klambu Kanan dan Kiri serta DI Wilalung.

Baca juga: Basuki: Stok Air Kedungombo Aman

"Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis.

Daerah Irigasi (DI) dalam sistem Waduk Kedungombo di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.Kementerian PUPR Daerah Irigasi (DI) dalam sistem Waduk Kedungombo di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Rehabilitasi sendiri dilakukan sejak 2015 dengan anggaran bersumber dari APBN tahun jamak.

Untuk DI Sidorejo yang mempunyai cakupan layanan irigasi seluas 7.938 hektar, telah dilakukan perbaikan bendung dan jaringan utama yang meliputi rehabilitasi saluran primer sepanjang 13,12 kilometer, saluran sekunder sepanjang 43,4 Km dan saluran tersier sepanjang 181,4 Km dengan anggaran rehabilitasi mencapai Rp 222,26 miliar.

Kemudian pada DI Sedadi dengan luas layanan irigasi 16.055 hektar, telah dilakukan rehabilitasi saluran premier sepanjang 54,6 kilometer, saluran sekunder sepanjang 63,6 kilometer, dan saluran tersier sepanjang 484 kilometer dengan anggaran rehabilitasi mencapai Rp 315,09 miliar.

Daerah Irigasi (DI) dalam sistem Waduk Kedungombo di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.Kementerian PUPR Daerah Irigasi (DI) dalam sistem Waduk Kedungombo di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Sementara DI Klambu yang mempunyai cakupan layanan irigasi seluas 38.745 hektar terbagi dalam dua sistem Daerah Irigasi (DI) yaitu DI Klambu Kiri dan DI Klambu Kanan.

Adapun rehabilitasi DI Wilalung meliputi bendung dan jaringan utamanya yang meliputi rehabilitasi saluran irigasi primer sepanjang 73,79 kilometer dan saluran sekunder sepanjang 216 kilometer dengan anggaran mencapai Rp 846,49 miliar.

Dengan telah selesainya rehabilitasi saluran irigasi ini, Indeks Pertanaman (IP) yang semula sekitar 220 persen meningkat menjadi lebih dari 275 persen. Sedangkan produktifitas lahan pertanian juga meningkat rata-rata menjadi 8-9 ton per hektar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com