Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foro Boca, Gedung Pertunjukan Berlapis Semen Ekspos

Kompas.com - 12/11/2018, 16:05 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - World Archtecture Festival 2018 menampilkan finalis dengan desain bangunan istimewa.

Salah satunya adalah Foro Boca Concert Hall. Rancangan bangunan ini masuk sebagai salah satu nominasi dala ajang WAF 2018 di bidang Culture.

Baca juga: Arsitek Indonesia Masuk Nominasi World Architecture Festival 2018

Blok yang melayang ini sekaligus berfungsi sebagai kanopi bagi pengunjung yang datang. 
Jaime Navarro Blok yang melayang ini sekaligus berfungsi sebagai kanopi bagi pengunjung yang datang.

Gedung konser ini dibangun oleh Rojki d Arquitectos unuk grup musik orkestra asal Mexico City, Boca del Rio Philharmonic Orchestra.

Dibangun pada 2014, Foro Boca hadir untuk meningakatkan kegiatan masyarakat di bidang musik dan seni, sekaligus meremajakan area tersebut.

Material semen yang diekspos merupakan salah satu hal yang menarik dari bangunan ini.

Selain semen, fasad gedung juga dihias dengan teksur layaknya papan kayu yang ditempel.

Interior gedung juga dilengkapi dengan bahan kayu sehingga menegaskan unsur alam dalam rancangan bangunan.

Gedung ini dibangun di sebidang tanah di sepanjang maura Sungai Jamapa.

Uniknya, pada bagian gedung yang menghadap ke laut juga dibangun pemecah gelombang.

Jalan menuju ruang pertunjukan ini didesain dengan bentuk yang tak biasa. Jaime Navarro Jalan menuju ruang pertunjukan ini didesain dengan bentuk yang tak biasa.
Tak hanya berfungsi untuk memecah gelombang, sisi dinding yang bergerigi juga dibangun untuk mempercantik sekeliling bangunan. Gedung ini terdiri dari beberapa blok dengan ukuran yang berbeda.

Satu blok bahkan dibangun seakan melayang di atas tanah. Blok yang melayang ini sekaligus berfungsi sebagai kanopi bagi pengunjung yang datang.


Pada bagian tengah bangunan, terdapat sebuah ruang aula konser dengan 966 kursi penonton. Jaime Navarro Pada bagian tengah bangunan, terdapat sebuah ruang aula konser dengan 966 kursi penonton.
Pada bagian tengah bangunan, terdapat sebuah ruang aula konser dengan 966 kursi penonton.

Ruangan ini biasanya digunakan sebagai tempat konser orkestra, musik tradisional, pop, teater, hingga pertunjukan tari. Ruangan konser dihias dengan material kayu dan semen yang sengaja diekspos.

Selain ruang pertunjukan utama, terdapat pula ruangan serupa dengan ukuran yang lebih kecil.

Ruangan tersebut hanya dilengkapi dengan 150 kursi dan digunakan sebagai tempat pertunjukan dalam skala kecil.

Jalan menuju ruang pertunjukan ini didesain dengan bentuk yang tak biasa. Tim arsitek menggunakan pagar dari kayu untuk menunjukkan arah ke beberapa ruangan lainnya.

Tak hanya berfungsi untuk memecah gelombang, sisi dinding yang bergerigi juga dibangun untuk mempercantik sekeliling bangunan. Jaime Navarro Tak hanya berfungsi untuk memecah gelombang, sisi dinding yang bergerigi juga dibangun untuk mempercantik sekeliling bangunan.
Tak hanya itu, ada pula beberapa ruangan yang digunakan sebagai tempat latihan bagi anggota orkestra, seperti ruang perkusi, piano, dan bagi penampil solo.

Ada pula ruang rekaman audio, ruang ganti pemain, perpustakaan, serta kantor administrasi.

Lebih lanjut, terdapat cafe sekaligus restoran, bagian atap bangunan yang menghadap ke laut.

Selain sebagai tempat pertunjukan seni, fasilitas ini akan digunakan sebagai tempat festival, workshop, dan pelatihan, khususnya bagi anak-anak yang berasal dari kalangan menengah ke bawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau