KOMPAS.com - Singapura merupakan salah satu contoh terbaik dalam hal kebersihan di Asia. Setelah memperoleh kemerdekaan pada 1965, negara kota ini masih dibayang-bayangi dengan kondisi kebersihan dan masalah pekerjaan.
Kondisi ini diperparah dengan keadaan kondisi lahan Singapura yang terbatas dan hampir tidak memiliki sumber daya alam.
Karenanya, perdana menteri Singapura saat itu, Lee Kuan Yew, mengeluarkan kebijakan untuk membersihkan serta menata ulang kota. Program ini diluncurkan tepat 50 tahun lalu.
Dalam waktu 50 tahun kemudian, negara ini berkembang menjadi wilayah paling bersih dan hijau.
Pemerintah Singapura kemudian membuat program penanaman tumbuhan tahunan. Kemudian selama dekade 1970 hingga 1980-an, pemerintah mengeluarkan ajakan untuk membuat toilet, pabrik, dan halte tetap bersih.
Selain itu, banyak aktivitas publik yang digalakkan seperti kompetisi untuk tempat paling kotor dan paling bersih, seperti di perkantoran, gedung pemerinrtahan, sekolah, pabrik dan tempat umum.
Pada 1976, kampanye Use Your Hand mulai digalakkan. Kampanye ini mewajibkan siswa, orangtua, guru, dan seluruh pihak sekolah untuk membersihkan lingkungan sekolah setiap minggu.
Kampanye ini juga menggalakkkan pentingnya penanaman pohon.
Tujuannya dari berbagai inisiatif ini untuk membuat kota menjadi tempat yang lebih menyenangkan. Selain itu, Lee Kuan Yew juga bersikeras, kampanye ini akan membuat perekonomian negara lebih kuat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.