Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Admiralty, Gabungan Layanan Sosial dan Komersial Singapura

Kompas.com - 22/10/2018, 22:40 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kebutuhan kompleks terintegrasi untuk mengakomodasi pelayanan kesehatan, sosial, dan komersial di Singapura mendorong perusahaan arsitektur WOHA Architects tertantang merancangnya.

Kompleks itu bernama Kampung Admiralty. Konsep pembangunannya adalah fasilitas publik terpadu yang pertama di Negeri Singa yang menyatukan berbagai layanan dalam satu tempat.

Pendekatan yang dilakukan yaitu menghadirkan berbagai instansi pemerintahan yang memiliki area masing-masing dan bangunan yang berdiri sendiri, tetapi letaknya berdekatan.

Kompleks terpadu ini memaksimalkan penggunaan lahan dan berusaha memenuhi kebutuhan warga Singapura yang berusia lanjut.

Kampung Admiralty di Singapura.
World Architecture News Kampung Admiralty di Singapura.

Luasnya sekitar 0,9 hektar dan berketinggian 45 meter, serta dirancang dengan skema pendekatan yang disebut “sandwich berlapis”.

Kampung vertikal ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu People’s Plaza di bagian bawah, Medical Center di bagian tengah, dan Community Park dengan apartemen studio untuk warga lanjut usia di bagian atas.

Beberapa waktu lalu, Kompas.com sempat bertemu langsung dengan Sofwan, seorang arsitek dari WOHA Architects yang juga terlibat dalam pembangunan dan desain Kampung Admiralty.

Dia mengatakan, proyek ini berawal dari keinginan Pemerintah Singapura untuk membuat perkampungan modern yang bisa menampung para orang tua dan anak-anak, sekaligus menyediakan layanan kesehatan dan area komersial di sekitarnya.

“Kami membangun Kampung Admiralty dengan fasilitas kolam apung yang menungkinkan orang tua berinteraksi. Di bagian bawah ada medical center dan child care dan di atasnya ada taman untuk aktivitas bersama,” ucap Sofwan kepada Kompas.com, Jumat (12/10/2018) di Jakarta.

Kampung Admiralty di Singapura.
World Architecture News Kampung Admiralty di Singapura.

Dia mengatakan, banyak orang tua di Singapura yang merasa depresi karena akhirnya harus hidup sendiri ditinggal oleh keluarganya.

Untuk itu, diperlukan suatu tempat di mana mereka bisa saling berbagi masalah dan mengisi hari tua dengan aktivitas yang bermanfaat.

“Mereka banyak mengalami depresi karena merasa sendiri, keterikatan antar-generasi dan dengan keluarga sudah berkurang. Fasilitas ini mencoba mengatasi masalah sosial seperti itu,” ujarnya.

Sofwan mengistilahkan tempat itu sebagai tempat untuk tinggal dan menikmati hidup dengan nyaman, terutama bagi kalangan lanjut usia.

Kampung Admiralty di Singapura.
World Architecture News Kampung Admiralty di Singapura.

Adapun tiga bagian berbeda yang dibuat di kompleks ini untuk menyandingkan berbagai kebutuhan bangunan sesuai penggunaannya untuk mendukung aktivitas berbeda sesuai kelompok umur penghuninya.

Selain itu, juga untuk mendukung agar hubungan antargenerasi semakin erat dan membantu para orang tua tetap aktif berkegiatan di satu tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau