Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turin akan Bangun Gunung Buatan Penyerap Karbon

Kompas.com - 28/10/2018, 22:27 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Berbagai cara dilakukan manusia untuk mengurangi polusi udara. Salah satunya adalah dengan membangun gunung buatan.

Di Turin, Italia, arsitek Angelo Renna merencanakan membangun sebuah gunung yangd apat menyerap karbon dioksida dari udara. 

Renna mengembangkan ide untuk membuat gunung buatan bagi SUCCES, sebuah proyek yang diinisiasi UK Engineering and Physical Sciences Research Council (EPSRC).

Tanah yang akan digunakan merupakan hasil dari galian dari bekas konstruksi kereta Dezeen Tanah yang akan digunakan merupakan hasil dari galian dari bekas konstruksi kereta
Meski buatan, namun gunung ini terbuat dari tanah asli. Melansir Dezeen, Renna tak bekerja sendiri.

Dia bekerja sama dengan ahli geologi, teknisi, dan ahli ekologi untuk mengembangkan jenis tanah yang dapat digunakan untuk menyerap karbon dioksida dari udara secara optimal.

Tanah yang akan digunakan merupakan hasil dari galian dari bekas konstruksi jalur kereta.

Jalur ini akan menghubungkan wilayah utara Italia dengan Kota Lyon di Perancis.

"Gunung setinggi 90 meter ini akan mampu menyerap karbon dioksida dari atmosfir," ujar Renna.

Rencananya, akan ada sekitar 6 juta ton tanah yang akan disingkirkan selama konstruksi jalur kereta.

Menurut riset dari SUCCES, tanah di wilayah jalur kereta ini merupakan jenis yang paling baik dalam menyerap karbon dioksida.

Kota Turin merupakan salah satu tempat industri. Keberadaan gunung buatan ini dihadarapkan mampu membersihkan kota dari hasil industri dan lalu lintas kendaraan.

Lebih lanjut, pembuatan gunung ini akan mampu menyerap karbon dioksida sebesar 935 ton per tahun.

Turin merupakan salah satu kota dengan tingkat polusi paling tinggi di Eropa. Berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO), udara di Kota Turin mengandung konsentrasi partikel hungga 39 mikrogram per meter kubik.

Polusi ini semai bertambah buruk dengan kondisi kota yang berada di lembah PO. Hal ini mengakibatkan udara terjebak di ata skota dan sulit untuk keluar.

Meski buatan, namun gunung ini terbuat dari tanah asliDezeen Meski buatan, namun gunung ini terbuat dari tanah asli
Sebelumnya, pemerintah kota mengenalkan larangan berkendara bagi warga. Hal ini dilakukan untuk mengekang pertumbuhan karbon dioksida di udara.

Selain difungsikan sebagai pembersih udara kota, gunung buatan ini juga akan menjadi salah satu taman. Penduduk kota juga bisa menikmati pemandangan gunung yang ditumbuhi oleh berbagai tanaman.

Proyek pembangunan alat yang mampu menyerap karbon dioksida ini merupakan salah satu solusi yang mulai digemari.

Selain gunung buatan, alat penyerap polusi dari udara juga dirancang di China, yakni dengan membangun menara penyerap karbon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau