Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tradisional Sulawesi, Tahan Gempa dan Tsunami

Kompas.com - 07/10/2018, 16:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Selain gelombang tsunami, rumah tradisional juga aman terhadap gempa dengan skala tertentu. Ini karena material yang digunakan umumnya merupakan bahan-bahan alami.

Penggunaan material memengaruhi kekuatan struktur suatu bangunan terhadap guncangan. Pada bangunan tradisional, umumnya menggunakan kayu yang memiliki daya lentur lebih baik dibandingkan material beton. 

"Kayu terkenal dengan daya lenturnya, sedangkan beton sangat rigid," ujar Rifai.

Material yang digunakan pun kayu pilihan atau yang memiliki kualitas terbaik

"Itulah kearifan lokal bangsa kita," imbuh dia.

Selain itu, ikatan balok antar kayu menggunakan pin dan ikatan, sehingga lebih fleksibel ketika dihantam guncangan.

Rumah tradisional Sulawesi

Rifai menambahkan, Sulawesi memiliki beberapa jenis rumah panggung. Contohnya di Palu. Kota ini memiliki beberapa jenis rumah panggung tradisional, seperti Banua mBaso, Banua Oge, dan Souraja.

"Di Sulawesi banyak sekali, bisa jadi setiap kabupaten memiliki lebih dari dua jenis bangunan tradisional, bahkan jenis rumah pun bisa banyak macamnya," ungkap Rifai.

Adapula rumah untuk para petinggi yang disebut Kataba dan rumah untuk masyarakat umum yang disebut Tinja Kanjai.

Selain itu ada pula bangunan yang berfungsi sebagai gedung pertemuan yang disebut Baruga. Rumah adat kampung yang disebut Bantaya serta lumbung yang dikenal dengan nama Gampiri.

"Jadi banyak sekali, itu baru satu daerah administrasi," ungkap Rifai.

Rifai menambahkan, bahkan dalam satu wilayah administrasi dengan berbagai suku, juga memiliki ciri bangunan yang berbeda.

"Seperti suku kaili, di Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi, mengikuti karakteristik kawasan masing-masing," imbuh dia. 

Perbedaan ini terletak pada pola ruang, namun secara struktur, rumah tradisional di Sulawesi memiliki prinsip yang serupa. 

Hampir semua jenis rumah panggung menggunakan batu sebagai struktur penguat fondasi. Batu-batu tersebut berada di titik-titik tertentu.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau