Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Semua Sarjana Teknik Siap Kerja, Harus Ikut Sertifikasi

Kompas.com - 05/10/2018, 16:50 WIB
Erwin Hutapea

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Begitu banyaknya jumlah sarjana teknik di bidang konstruksi saat ini belum tentu menjadi jaminan bahwa mereka siap kerja. Artinya, tidak semuanya memiliki kompetensi dan kualitas sesuai kebutuhan industri konstruksi di Indonesia.

Maka dari itu, mereka harus mengikuti pelatihan dan sertifikasi untuk memastikan bahwa kemampuan yang dimiliki sesuai permintaan para pelaku atau pengguna jasa konstruksi.

Menurut Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin, industri konstruksi di Indonesia masih memerlukan sekitar 100.000 sarjana teknik, atau yang biasa disebut insinyur.

Insinyur itu kategorinya tenaga ahli, sekarang ini kita masih kurang 100.000-an insinyur yang bersertifikat, dan yang dibutuhkan itu yang siap pakai,” ucap Syarif saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Jika mengacu pada Persatuan Insinyur Indonesia (PII), lanjutnya, bahkan kebutuhan jumlah tenaga lebih dari itu, yaitu mencapai 200.000 setiap tahun.

Untuk mengatasi besarnya kebutuhan sarjana teknik, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, Kementerian PUPR  mengadakan program sertifikasi dan pelatihan teknis sehingga mereka lebih siap bekerja sebagai tenaga ahli.

“Jadi ada yang sudah siap dan ada yang belum, mereka perlu pelatihan. Inilah upaya kami supaya kompetensi mereka meningkat,” ujar Syarif.

Baca juga: Dana Sertifikasi Terbatas, Pemerintah Cost Sharing dengan Kontraktor

Selain kepada sarjana teknik, sertifikasi pun dilakukan terhadap mahasiswa jurusan teknik yang akan lulus kuliah dan pelajar dari sekolah menengah kejuruan melalui program Link and Match.

Program ini digagas oleh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR bersama Kemendikbud dan instansi terkait agar setelah lulus nantinya para mahasiswa dan pelajar itu sudah memiliki sertifikat tenaga ahli muda.

“Harapannya agar mereka bisa tamat dan siap kerja. Jadi ada upaya percepatan. Walaupun bukan sarjana, tapi tetap dilakukan, apalagi yang sarjana dibuka peluang sebesar-besarnya untuk pelatihan,” tutur Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau