Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Diguncang Gempa, Perumahan Kelapa Gading Tak Alami Kerusakan

Kompas.com - 02/10/2018, 16:48 WIB
Hilda B Alexander,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

SIGI, KOMPAS.com - Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, ikut diguncang gempa pada Jumat (28/9/2018), tetapi perumahan di wilayah ini tidak mengalami kerusakan.

Perumahan itu bernama Kelapa Gading, yang sedianya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (1/10/2018) dalam rangka peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas).

"Saya sudah menyiapkan prasasti untuk ditandatangani Pak Jokowi. Persiapan lainnya juga sudah kami lakukan selama lebih kurang 1,5 bulan. Tapi, saya mendapat kabar peresmian urung dilakukan dan peringatan Hapernas juga dibatalkan," kisah Direktur Utama PT Abdi Jasa Developer Suparman kepada Kompas.com, Selasa (2/10/2018).

Walau urung diresmikan Presiden, Suparman tak merasa kecewa. Bahkan, dia masih bisa tersenyum karena Perumahan Kelapa Gading yang dikembangkannya pada 2012 mempunyai sesuatu yang dibanggakan.

"Perumahan ini jadi pilihan utama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) karena kami membangun sesuai acuan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, serta bersubsidi. Jadi bisa diakses dengan mudah dan murah," terang Suparman.

Perumahan Kelapa Gading dibangun di atas lahan seluas 82 hektar dengan kapasitas unit terbangun sebanyak 6.500 rumah.

Dari total kapasitas tersebut, yang sudah dikembangkan sekitar 1.900 unit. Sejumlah 430 unit di antaranya dikembangkan tahun ini dengan jumlah realisasi 380 unit.

Baca juga: Data Sementara, 2.790 Rumah Rusak akibat Gempa Palu

Direktur Utama PT Abdi Jasa Developer Suparman.Kementerian PUPR Direktur Utama PT Abdi Jasa Developer Suparman.

Tidak alami kerusakan

Kompas.com berkesempatan meninjau langsung perumahan ini. Di bagian blok rumah subsidi khusus untuk MBR, tidak terdapat kerusakan pada fisik bangunan. 

Retak-retak hanya terlihat pada bangunan rumah yang sudah mengalami penambahan ruang yang dibangun sendiri oleh warga pemilik.

Seperti pada rumah milik suami istri Muhammad Sabri dan Dasriani. Rumah tipe 36 milik pasangan beranak tujuh ini tetap kokoh berdiri. Bagian yang retak berada di bagian ruangan belakang yang difungsikan sebagai dapur.

Retak yang tampak pun hanya retak halus atau retak rambut.

"Kami menambahkan sendiri bangunan dapur ini. Karena waktu itu tanah di belakang masih luas. Jadi kami manfaatkan sekalian," kata Sabri.

Suparman menjelaskan, Perumahan Kelapa Gading bisa bebas retak dan rusak walau diguncang gempa karena dibangun dengan fondasi batu kosong.

Batu kosong ini berfungsi sebagai penyeimbang gerakan jika terjadi getaran kuat yang disebabkan oleh gempa. 

Fondasi batu kosong ini sendiri terdiri dari campuran batu dan pasir tanpa semen yang ditempatkan pasa lapisan paling bawah bagian dasar bangunan.

Selain itu, aku Suparman, pihaknya membangun Perumahan Kelapa Gading berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Kami pakai besi ukuran 10 SNI. Tiang kolom ada sedikit modifikasi, jika spek pemerintah 15 x 15, kami gunakan 10 x 20," jelas Suparman.

Sebagai rumah subsidi untuk MBR, Perumahan Kelapa Gading mendapat bantuan prasarana sarana umum (PSU) berupa jalan lingkungan bercor beton. 

Sementara fasilitas umum dan sosial, seperti tempat ibadah (masjid), sekolah, lapangan olahraga dan taman, disediakan oleh PT Abdi Jasa Developer.

Baca juga: Lebih dari 1.700 Rumah di Palu Rusak Parah akibat Gempa

Murah

Sabri dan Dasriani membeli rumah ini pada tahun 2017 dan mulai menempatinya empat bulan lalu. Mereka membeli rumah subsidi ini karena termotivasi oleh promosi yang ditawarkan pengembang serta kemudahan pembayaran.

"Tapi yang utama adalah cicilannya murah, hanya Rp 1,2 juta per bulan. Ini sama dengan bayar kontrakan Rp 1 juta per bulan. Daripada menyewa rumah, lebih baik beli," kata Dasriani.

Hanya dengan membayar Rp 3 juta sebagai uang muka, mereka sudah bisa memiliki rumah seharga Rp 136 juta ini.

Ringannya uang muka ini karena pemerintah memberikan subsidi bantuan uang muka (SBUM) Rp 4 juta, subsidi selisih bunga (SSB), dan subsidi lainnya, termasuk asuransi jiwa dan kebakaran serta bebas PPN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau