Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Sementara, 2.790 Rumah Rusak akibat Gempa Palu

Kompas.com - 01/10/2018, 21:05 WIB
Dani Prabowo,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses evakuasi dan pembersihan puing-puing bangunan terus dilakukan selama masa tanggap bencana pasca-musibah gempa bumi yang meluluhlantakkan wilayah Palu dan sekitarnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, tak kurang dari 2.790 rumah rusak akibat musibah tersebut. Ini masih data sementara yang dikumpulkan BNPB hingga Senin (1/10/2018) pukul 13.00 WIB.

Berdasarkan sebarannya, jumlah rumah yang rusak paling banyak berada di kawasan Perumnas Balaroa, Kecamatan Palu Barat, sebanyak 1.747 rumah.

Sementara di Petobo, Kecamatan Palu Selatan, tak kurang dari 744 rumah rusak.

"Di Perumnas Balaroa itu rumah ambles, ada yang mengalami penurunan dan kenaikan. Saat turun ambles lima meter, tapi ada juga jalan yang naik setinggi rumah. Nah, ini kami belum tahu kondisinya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, seperti dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Lebih dari 1.700 Rumah di Palu Rusak Parah akibat Gempa

Kondisi rumah di kawasan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Tampak sepeda motor terimpit truk.KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Kondisi rumah di kawasan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Tampak sepeda motor terimpit truk.

Sementara itu, kerusakan di Petobo disebabkan rumah-rumah tersebut tertimbun lumpur hitam. Peristiwa itu disebut sebagai likuifaksi.

Kerusakan di dua wilayah ini cukup parah lantaran berada di dekat sesar Palu Koro. Saat gempa, terjadi mekanisme naik turun sehingga sebagian rumah yang tadinya berada di permukaan tanah tiba-tiba ambles.

Adapun kerusakan lainnya juga dialami di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. BNPB mengidentifikasi tak kurang dari 185 rumah rusak berat, 22 rumah rusak sedang, dan 92 rumah rusak ringan.

"Kerusakan terdapat di Kecamatan Sarjo, Sarude, Bambaira, Bambalamotu, Pedongga, dan Pasangkayu," kata dia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini ekskavator telah diturunkan ke Perumnas Balaroa untuk membersihkan puing-puing rumah sekaligus mencari korban.

Tak hanya itu, ekskavator juga dikerahkan untuk membersihkan puing-puing bangunan yang hancur di Kota Palu.

"Kami terus membersihkan puing-puing material bangunan dan membersihkan kota. Dalam waktu dua minggu, Kota Palu sudah bersih," ucap Basuki.

Sekadar informasi, bencana gempa bumi dan tsunami di sana mengakibatkan 844 orang meninggal dunia.

Rinciannya, 821 orang di antaranya berada di Kota Palu, di mana 744 di antaranya telah teridentifikasi, 11 orang di Kabupaten Donggala, dan 12 orang di Kabupaten Moutong.

Korban meninggal dunia diakibatkan tertimpa reruntuhan bangunan akibat. Saat ini, sebagian telah mulai dimakamkan secara massal.

Baca juga: Ke Mana Larinya Puing Bangunan Setelah Bencana?

Jembatan Kuning di Kota Palu, Sulawesi Tengah, ambruk akibat gempa bumi.
KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER Jembatan Kuning di Kota Palu, Sulawesi Tengah, ambruk akibat gempa bumi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Berapa Banyak Tempat Sampah yang Harus Ditempatkan di Rumah?

Berapa Banyak Tempat Sampah yang Harus Ditempatkan di Rumah?

Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau