"Atau kalau pun padat, sistem tsunami disaster prevention-nya harus kuat," tambah dia.
Contohnya adalah perlunya temporary evacution shelter yang terletak cukup tinggi dan mudah dicapai dalam waktu singkat.
Jika temporary shelter ini berada di tempat tinggi, maka harus dibangun dengan struktur yang kuat dan mampu menahan gempa dengan skala yang mematikan.
Selain gempa dan tsunami, bencana likuifaksi atau perubahan perilaku tanah akibat getaran gempa juga berkontribusi terhadap kerusakan yang diakibatkan.
"Artinya, tiga bencana ini datang di saat yang bersamaan," pungkas Rifai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.