Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Skandinavian, Keren Tapi Kurang Populer

Kompas.com - 26/09/2018, 17:19 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gaya interior Skandinavian merupakan konsep desain yang populer diterapkan di negara-negara Eropa Utara seperti Norwegia, Islandia, Denmark, dan Swedia.

Corak interior ini memiliki kesan hangat dan simpel serta tidak terlalu ramai. Menurut arsitek Andrea Fitrianto, gaya Skandinavia untuk interior maupun desain pada umumnya telah didahului oleh gaya minimalis.

"Saya rasa ini adalah sebentuk pemaknaan gaya minimalis yang telah berlangsung lebih dari satu dekade," ujar Andrea menjawab Kompas.com, Rabu (26/9/2018).

Ciri Gaya Skandinavian

Skandinavian memiliki ciri utama yakni penggunaan elemen kayu baik pada lantai maupun perabotnya. Gaya ini juga memberikan kesan bersih dan simpel. 

Menurut Robert Wiesanto, pemilik usaha penyedia jasa dan konsultasi desain interior dari RW Interior, elemen ini mampu menciptakan kesan natural.

"Rata-rata untuk interior rumah bergaya Skandinavian menggunakan lantai kayu," ucap Robert.

Ruang makan Skandinavia dengan gaya monokrom.www.thenordiq.com Ruang makan Skandinavia dengan gaya monokrom.
Kayu juga sering digunakan dalam pemilihan furnitur interior di rumah-rumah Skandinavian. Robert menambahkan, jenis kayu yang lazim digunakan adalah pinus, ash, dan lain-lain.

Sedangkan gaya interior Skandinavian berbeda dengan gaya desain lainnya.

"Untuk Skandinavian memiliki perbedaan dibanding gaya desain lainnya. Salah satunya, furnitur yang tipis atau mengecil di ujungnya," ucap Robert.

Sementara di balik nuansa mewah ala Eropa, terdapat kekurangan pada gaya ini. Material kayu yang menjadi salah satu unsur utama saat ini sudah sangat terbatas.

Kurang Populer

Meski berasal dari tanah Eropa, namun minat terhadap gaya Skandinavian dinilai kurang populer. Andrea mengatakan, gaya ini baru tumbuh di kota-kota besar terutama kalangan menengah.

Bahkan tampilan interior ala Eropa ini baru populer sejak dibukanya mal khusus perabot rumah tangga asal Swedia, IKEA.

"Untuk peminat interior bergaya Skandinavian memang tidak sebanyak peminat interior bergaya minimalis atau modern," tutur Robert.

Living room yang bisa dikonversi menjadi kamar tidur.Hilda B Alexander/Kompas.com Living room yang bisa dikonversi menjadi kamar tidur.
Ada dua alasan mengapa desain interior bergaya Skandinavian kurang diminati. Menurut Robert, material kayu yang menjadi salah satu elemen utama dianggap cukup mahal bagi peminat interior.

"Bisa juga karena gaya Skandinavian ini banyak terdapat di negara-negara Eropa, yang membuat gaya interior ini tidak terlalu banyak di Indonesia," ujar Robert.

Selain itu, kurang populernya gaya Skandinavia karena selama ini masyarakat baru bisa mendapatkan produk hanya di satu tempat saja.

"Karena selama ini konsumen membeli di IKEA, di Tangerang," imbuh Andrea.

Namin begitu, pemilik Studio Andrea Fitriantio ini menambahkan, hanya menunggu waktu hingga sebaran produk desain gaya Skandinavian tersedia di kota-kota lain di luar Jakarta.

Milenial dan Profesional Muda

Gaya Skandinavian di Indonesia sudah mulai dikenal meski belum cukup populer. Menurut Robert, peminat terbesar gaya ini merupakan kalangan milenial dalam rentang usia 20 hingga 30 tahun.

Namun hal berbeda dikemukakan oleh Andrea. Menurutnya, kalangan milenial justru cenderung menggemari gaya rustic vintage atau modern vintage.

"Generasi milenial penikmat gaya rustic atau modern vintage seperti kafe-kafe tempat mereka berkumpul," ujar Andrea.

Sementara gaya Skandinavian malah lebih lebih memikat kalangan berusia 30 hingga 40 tahun atau profesional muda yang mulai memiliki rumah.

Dekorasi interior karya Ariana OctaviaAriana Octavia Dekorasi interior karya Ariana Octavia
Lebih lanjut, Andrea mengatakan, para pekerja yang bergelut di bidang kreatif merupakan kalanan awal atau pertama yang mengadopsi gaya ini.

Salah satu penikmat gaya Skandinavian adalah Arianna Octavia. Dia merancang sendiri interior rumah dengan gaya ini.

Menurut Arianna, gaya ini memiliki tampilan yang lebih sederhana, sehingga membuat rumah menjadi terlihat rapi dan lebih luas.

"Karena gaya Skandinavian kesannya clean dan simple," ujar Arianna.

Selain itu, wanita berusia 40 tahun ini juga diuntungkan dengan adanya toko perabot yang menyediakan furnitur bergaya Skandinavia. Hal ini memudahkannya untuk mencari perabot yang diinginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com